Malang: Baru-baru ini media sosial tengah diramaikan sebuah cuplikan video yang menampilkan seorang penghulu memberikan wejangan kepada mempelai saat akad nikah. Sosok penghulu tersebut ialah Anas Fauzie, asal Kota Malang, Jawa Timur.
Anas saat ini bertugas di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tak hanya sekedar menjadi penghulu, pria dengan nama lengkap KH Anas Fauzie An Nachrowi tersebut ternyata juga menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lowokwaru.
Baca: Wali Kota Tangerang Diminta Bertindak Soal TPA Liar Tepi Sungai Cisadane
Medcom.id mencoba menemui Anas di kediamannya di kawasan Sawojajar II, Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 1 September 2021. Pria berusia 51 tahun itu menceritakan pengalamannya selama menjadi penghulu.
Anas mengaku tak menyangka video wejangannya saat memimpin ijab kabul bakal viral di media sosial. Ia baru menyadari videonya ternyata telah ditonton oleh ribuan orang pada Minggu, 29 Agustus 2021.
"Saya baru tahu saat bangun salat malam. Ada tetangga yang ngirim video saya yang isinya nasihat tentang ibu. Katanya dapat dari Tiktok. Paginya setelah salat Dhuha, banyak teman-teman yang WA (Whastapp) saya," kata Anas saat berbincang dengan Medcom.id di rumahnya.
Pria tiga anak tersebut bersyukur videonya bisa ditonton oleh orang banyak. Sebab nasihat yang ia sampaikan bisa lebih bermanfaat secara luas.
"Saya tidak pernah mengira. Ya mudah-mudahan manfaat. Saya hanya berniat menyampaikan ilmu. Ini ridho Allah yang diberikan kepada untuk saya tahun ini. Semoga, tahun depan kepada penghulu yang lain," jelasnya.
Anas mengaku sering memberikan pesan pernikahan saat memimpin akad pernikahan. Baginya memberikan pesan pernikahan adalah salah satu ibadah untuk membentuk lingkungan keluarga-keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
"Saya tidak pernah menyiapkan pesan apa yang akan disampaikan, karena memang untuk menyampaikan itu harus melihat situasi dan kondisi dulu. Tidak memaksa. Karena saya juga tidak mau mengganggu acara," ungkapnya.
Selama menjadi penghulu, Anas pun mengaku tidak pernah membanding-bandingkan kondisi pasangan pengantin dalam memberikan pesan pernikahan. Siapa pun, kata dia, berhak menerima pesan moral.
"Saya tidak pernah membedakan pengantin manapun. Tidak melihat acara dimana, keluarga siapa, latar belakang apa, semua saya kasih wejangan," bebernya.
12 Tahun Jadi Penghulu
Anas Fauzie telah bertugas menjadi penghulu kurang lebih selama 12 tahun sejak 2009. Ia pernah ditempatkan di delapan kecamatan, mulai dari Kecamatan Singosari, Kromengan, Gondanglegi, Poncokusumo, Pujon, dan Ngantang di Kabupaten Malang serta Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru di Kota Malang.
"10 tahun saya bertugas di Kabupaten Malang. Saya baru pindah ke Kota Malang mulai 7 Juli 2017 sampai sekarang," ungkapnya.
Selama bertugas menjadi penghulu, Anas mengaku beberapa kali menemukan momen-momen tak terlupakan. Salah satu momen itu antara lain tidak jadi menikahkan mempelai pengantin.
"Jadi pernah saya tidak jadi menikahkan karena wali nikah bertengkar gara-gara mas kawin yang merepotkan saat diucapkan," ungkapnya.
Kejadian serupa juga terjadi di lain hari. Saat itu Anas batal memimpin akad nikah lantaran wali nikah mempelai perempuan tidak kunjung tiba saat akad nikah yang diduga sakit hati.
"Juga ada kejadian tidak jadi menikahkan karena wali nikah tersinggung rumahnya yang mau digunakan untuk akad nikah dikatakan sempit oleh calon pengantin pria," bebernya.
Selain menjadi penghulu, Anas juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rozzaq di Slamparejo, Jabung, Kabupaten Malang. Ponpes itu ia dirikan sejak 9 Februari 2019 di tanah seluas kurang lebih setengah hektare.
Sebelum menjadi penghulu, Anas sempat berprofesi sebagai guru Bahasa Arab, Alquran dan Hadits. Saat itu ia ditempatkan di sebuah MTs dan MA di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Anas saat ini tengah menyelesaikan Program Doktoral Pendidikan Islam Multikultural Universitas Islam Malang (Unisma). Ia juga merupakan lulusan Sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang (Sekarang UIN Maliki Malang) dan Magister di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).
"Saya saat ini tengah meneliti kebersatuan dalam keberagaman. Target saya bisa lulus tahun ini," ungkapnya.
Curi Perhatian Menteri Agama
Tak hanya viral di media sosial, video wejangan Anas Fauzie ternyata juga mencuri perhatian Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Melalui akun Twitter miliknya @YaqutCQoumas, Gus Menag, sapaan akrabnya membagikan potongan video seorang penghulu yang sedang memberikan pesan pernikahan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya ibu.
"Nasihat dari Bapak Penghulu ini sungguh indah dan penuh hikmat bagi kita semua. Sudahkah kita membuka, menengadahkan tangan kita kepada Sang Khalik untuk mendoakan ibu kita?" tulis Menteri Yaqut yang mendapat respons cukup banyak dari warganet.
Dalam video yang sudah ditonton belasan ribu kali tersebut, Anas memberi pesan menyentuh, hingga beberapa saksi pernikahan di lokasi menitikan air mata. Kedua mata mempelai pria pun tampak berkaca-kaca.
"Saya tidak menyangka sampai dapat atensi Pak Menteri. Beliau komen di Twitter tentang itu," kata Anas.
Kepada masyarakat, Anas berpesan untuk menghindari pernikahan dini atau kurang umur. Di sisi lain, ia mengimbau agar setiap pasangan tidak buru-buru menikah karena nafsu sesaat.
"Jadi siapkan pendidikan yang bagus, spiritual yang bagus, ibadah yang bagus, psikososial yang bagus, lingkungan yang bagus. Psikologisnya dirawat, biologisnya juga, makan yang sehat," beber Anas.
Untuk pasangan yang baru menikah, Anas berpesan untuk saling menutupi kekurangan masing-masing. Sehingga kekurangan pasangan tidak diumbar dengan cara menerima kekurangan itu sendiri.
"Sukalah berbagi dengan kemampuan apapun, baik ringan, sedang dan berat. Jangan menutup diri dengan ilmu. Sehebat-hebatnya manusia tidak akan bisa apa-apa tanpa ilmu," ujarnya.
Malang: Baru-baru ini media sosial tengah diramaikan sebuah cuplikan video yang menampilkan seorang penghulu memberikan wejangan kepada mempelai saat
akad nikah. Sosok penghulu tersebut ialah Anas Fauzie, asal Kota Malang, Jawa Timur.
Anas saat ini bertugas di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tak hanya sekedar menjadi penghulu, pria dengan nama lengkap KH Anas Fauzie An Nachrowi tersebut ternyata juga menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lowokwaru.
Baca:
Wali Kota Tangerang Diminta Bertindak Soal TPA Liar Tepi Sungai Cisadane
Medcom.id mencoba menemui Anas di kediamannya di kawasan Sawojajar II, Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 1 September 2021. Pria berusia 51 tahun itu menceritakan pengalamannya selama menjadi penghulu.
Anas mengaku tak menyangka video wejangannya saat memimpin ijab kabul bakal viral di media sosial. Ia baru menyadari videonya ternyata telah ditonton oleh ribuan orang pada Minggu, 29 Agustus 2021.
"Saya baru tahu saat bangun salat malam. Ada tetangga yang ngirim video saya yang isinya nasihat tentang ibu. Katanya dapat dari Tiktok. Paginya setelah salat Dhuha, banyak teman-teman yang WA (Whastapp) saya," kata Anas saat berbincang dengan Medcom.id di rumahnya.
Pria tiga anak tersebut bersyukur videonya bisa ditonton oleh orang banyak. Sebab nasihat yang ia sampaikan bisa lebih bermanfaat secara luas.
"Saya tidak pernah mengira. Ya mudah-mudahan manfaat. Saya hanya berniat menyampaikan ilmu. Ini ridho Allah yang diberikan kepada untuk saya tahun ini. Semoga, tahun depan kepada penghulu yang lain," jelasnya.
Anas mengaku sering memberikan pesan pernikahan saat memimpin akad pernikahan. Baginya memberikan pesan pernikahan adalah salah satu ibadah untuk membentuk lingkungan keluarga-keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
"Saya tidak pernah menyiapkan pesan apa yang akan disampaikan, karena memang untuk menyampaikan itu harus melihat situasi dan kondisi dulu. Tidak memaksa. Karena saya juga tidak mau mengganggu acara," ungkapnya.
Selama menjadi penghulu, Anas pun mengaku tidak pernah membanding-bandingkan kondisi pasangan pengantin dalam memberikan pesan pernikahan. Siapa pun, kata dia, berhak menerima pesan moral.
"Saya tidak pernah membedakan pengantin manapun. Tidak melihat acara dimana, keluarga siapa, latar belakang apa, semua saya kasih wejangan," bebernya.
12 Tahun Jadi Penghulu
Anas Fauzie telah bertugas menjadi penghulu kurang lebih selama 12 tahun sejak 2009. Ia pernah ditempatkan di delapan kecamatan, mulai dari Kecamatan Singosari, Kromengan, Gondanglegi, Poncokusumo, Pujon, dan Ngantang di Kabupaten Malang serta Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru di Kota Malang.
"10 tahun saya bertugas di Kabupaten Malang. Saya baru pindah ke Kota Malang mulai 7 Juli 2017 sampai sekarang," ungkapnya.
Selama bertugas menjadi penghulu, Anas mengaku beberapa kali menemukan momen-momen tak terlupakan. Salah satu momen itu antara lain tidak jadi menikahkan mempelai pengantin.
"Jadi pernah saya tidak jadi menikahkan karena wali nikah bertengkar gara-gara mas kawin yang merepotkan saat diucapkan," ungkapnya.
Kejadian serupa juga terjadi di lain hari. Saat itu Anas batal memimpin akad nikah lantaran wali nikah mempelai perempuan tidak kunjung tiba saat akad nikah yang diduga sakit hati.
"Juga ada kejadian tidak jadi menikahkan karena wali nikah tersinggung rumahnya yang mau digunakan untuk akad nikah dikatakan sempit oleh calon pengantin pria," bebernya.
Selain menjadi penghulu, Anas juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rozzaq di Slamparejo, Jabung, Kabupaten Malang. Ponpes itu ia dirikan sejak 9 Februari 2019 di tanah seluas kurang lebih setengah hektare.
Sebelum menjadi penghulu, Anas sempat berprofesi sebagai guru Bahasa Arab, Alquran dan Hadits. Saat itu ia ditempatkan di sebuah MTs dan MA di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Anas saat ini tengah menyelesaikan Program Doktoral Pendidikan Islam Multikultural Universitas Islam Malang (Unisma). Ia juga merupakan lulusan Sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang (Sekarang UIN Maliki Malang) dan Magister di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).
"Saya saat ini tengah meneliti kebersatuan dalam keberagaman. Target saya bisa lulus tahun ini," ungkapnya.
Curi Perhatian Menteri Agama
Tak hanya viral di media sosial, video wejangan Anas Fauzie ternyata juga mencuri perhatian Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Melalui akun Twitter miliknya @YaqutCQoumas, Gus Menag, sapaan akrabnya membagikan potongan video seorang penghulu yang sedang memberikan pesan pernikahan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya ibu.
"Nasihat dari Bapak Penghulu ini sungguh indah dan penuh hikmat bagi kita semua. Sudahkah kita membuka, menengadahkan tangan kita kepada Sang Khalik untuk mendoakan ibu kita?" tulis Menteri Yaqut yang mendapat respons cukup banyak dari warganet.
Dalam video yang sudah ditonton belasan ribu kali tersebut, Anas memberi pesan menyentuh, hingga beberapa saksi pernikahan di lokasi menitikan air mata. Kedua mata mempelai pria pun tampak berkaca-kaca.
"Saya tidak menyangka sampai dapat atensi Pak Menteri. Beliau komen di Twitter tentang itu," kata Anas.
Kepada masyarakat, Anas berpesan untuk menghindari pernikahan dini atau kurang umur. Di sisi lain, ia mengimbau agar setiap pasangan tidak buru-buru menikah karena nafsu sesaat.
"Jadi siapkan pendidikan yang bagus, spiritual yang bagus, ibadah yang bagus, psikososial yang bagus, lingkungan yang bagus. Psikologisnya dirawat, biologisnya juga, makan yang sehat," beber Anas.
Untuk pasangan yang baru menikah, Anas berpesan untuk saling menutupi kekurangan masing-masing. Sehingga kekurangan pasangan tidak diumbar dengan cara menerima kekurangan itu sendiri.
"Sukalah berbagi dengan kemampuan apapun, baik ringan, sedang dan berat. Jangan menutup diri dengan ilmu. Sehebat-hebatnya manusia tidak akan bisa apa-apa tanpa ilmu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)