Peringatan Sumpah Pemuda di Jateng Semarak dengan Pakaian Adat
Media Indonesia.com • 28 Oktober 2021 11:37
Semarang: Pemuda pemudi berbagai suku di Indonesia berkumpul di halaman kantor Gubernur Jateng, Kamis, 28 Oktober 2021. Mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah, para peserta begitu antusias mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda.
Ada pemuda-pemudi Papua, Makassar, Lampung, Bali, Jawa, Kalimantan, Palembang, Medan dan lainnya. Pakaian adat warna-warni dan beragam corak serta bentuk itu membuat upacara Peringatan Sumpah Pemuda kali ini begitu meriah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tampil gagah dengan pakaian adat Aceh. Baju berwarna hitam dengan hiasan emas di badan itu tampak pas. Sarung dan kopiah juga membuatnya semakin berwibawa.
Upacara digelar dengan sederhana dan diikuti peserta yang terbatas. Upacara juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Usai upacara, Ganjar mengatakan sengaja berbaju adat Aceh karena bertepatan dengan Kamis pekan keempat. Pada setiap hari itu, semua ASN di Jateng memang wajib mengenakan baju adat Nusantara.
Baca juga: Gaet Warga, Vaksinasi Covid-19 di Brebes Berhadiah Motor
"Ini baju adat Aceh dan ternyata mereka punya banyak desain dan terus dikembangkan. Karena saya tanya, ini ternyata bukan desain baju adat dulu, tapi dikembangkan. Ini menarik, tidak hanya diuri-uri, tapi terus dikembangkan. Ini motifnya bambu muda, filosofinya katanya tumbuh bersama," kata Ganjar, Kamis, 28 Oktober 2021.
Ia juga senang karena para peserta juga mengenakan pakain adat masing-masing. Itu membuktikan bahwa adat istiadat dan kebudayaan Indonesia sangat kaya dan beragam.
"Ini luar biasa, semoga kita semua tetap menjaga persatuan dan kesatuan," terangnya.
Pada peringatan Sumpah Pemuda itu, Ganjar mengatakan tantangan anak muda zaman sekarang lebih berat. Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.
"Dan saya yakin, anak muda memiliki kreativitas dan inovasi untuk mencari jalan keluar. Kemarin saya ketemu dua anak muda lulusan Manchester yang berhasil membuat inovasi drone di bidang pertanian. Tentu masih banyak anak muda lain yang berprestasi. Mereka anak-anak hebat yang akan membawa kemajuan negara," tegasnya.
Ganjar berharap pemuda-pemudi Indonesia terus kreatif dan solutif. Mereka diharapkan bisa menangkap masa depan dengan segala yang dimiliki.
"Banyak potensi yang bia dikembangkan. Kreativitas dan intelektual mereka tentu tak bisa dibantah. Dan yang paling penting, terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menghormati antar sesama," tutupnya.
Salah satu peserta upacara dari mahasiswa Kalimantan, Reformanda, mengatakan sangat senang dan bangga bisa mengenakan baju adatnya dalam upacara Sumpah Pemuda hari ini. Ia sudah kangen mengenakan baju adat itu, karena sejak pandemi praktis tidak pernah memakainya.
"Senang sekali, setelah sekian lama kami tidak tampil di muka umum dengan pakaian adat, hari ini kami tampil. Bangga sekali rasanya," ucapnya.
Reformanda berharap pemuda-pemudi Indonesia terus melestarikan adat dan tradisi budaya masing-masing. Mereka tidak boleh malu, dengan keagungan tradisi itu.
"Kalau kita malu, siapa lagi yang akan melestarikan. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, khususnya budaya tradisional," ungkapnya. (Haryanto)
Ganjar berharap pemuda-pemudi Indonesia terus kreatif dan solutif. Mereka diharapkan bisa menangkap masa depan dengan segala yang dimiliki.
"Banyak potensi yang bia dikembangkan. Kreativitas dan intelektual mereka tentu tak bisa dibantah. Dan yang paling penting, terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menghormati antar sesama," tutupnya.
Salah satu peserta upacara dari mahasiswa Kalimantan, Reformanda, mengatakan sangat senang dan bangga bisa mengenakan baju adatnya dalam upacara Sumpah Pemuda hari ini. Ia sudah kangen mengenakan baju adat itu, karena sejak pandemi praktis tidak pernah memakainya.
"Senang sekali, setelah sekian lama kami tidak tampil di muka umum dengan pakaian adat, hari ini kami tampil. Bangga sekali rasanya," ucapnya.
Reformanda berharap pemuda-pemudi Indonesia terus melestarikan adat dan tradisi budaya masing-masing. Mereka tidak boleh malu, dengan keagungan tradisi itu.
"Kalau kita malu, siapa lagi yang akan melestarikan. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, khususnya budaya tradisional," ungkapnya. (Haryanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)