Bandung: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Eisenhower Sitanggang menjelaskan tentang kegiatan vaksinasi covid-19 massal di Dusun Bambu yang diduga terjadi pungutan liar (pungli) kepada peserta vaksin.
"Vaksinasi sesuai dengan prosedur. Antrean, daftar online, bahkan kami beritahukan kepada masyarakat, tidak ada pembayaran, gratis. Ini program nasional, vaksin jenis apa pun," kata Eisenhower, Rabu, 27 Oktober 2021.
Dia menyatakan dalam kegiatan vaksinasi yang digelar pada 30 September 2021, memang ada peserta vaksin yang membayar ratusan ribu rupiah agar mendapatkan vaksin Pfizer tanpa harus mengantre. Tetapi vaksinasi berbayar itu bukan dikoordinasikan oleh petugas Dinkes.
"Faktanya memang ada seorang perempuan berinisial M yang mengakomodasi orang-orang yang tidak mau antre supaya menyetor uang ke dirinya. Perempuan ini melihat peluang, karena begitu banyak orang yang ingin ikut vaksin," ungkapnya.
Baca juga: Kuasai 26 Kg Sabu, Eks Legislator di Aceh Timur Dituntut Hukuman Mati
Perempuan itu, lanjut dia, awalnya meminta bayaran Rp500 ribu lalu menjadi Rp600 ribu per orang karena animo yang tinggi. Perempuan itu meminta temannya yang menjadi petugas vaksin untuk mendahulukan mereka yang telah membayar, lalu memberikan tip buat petugas Dinkes.
"Setelah kami tanya berapa orang yang membayar, ada 10-20 orang, tapi belum semua ditransfer karena terlanjur ketahuan. Panitia sempat lihat kenapa ada orang tidak ikut antrean tapi langsung divaksin, ternyata orang itu mengaku sudah bayar ke perempuan tersebut," ujar Eisen.
Staf Dinkes yang menerima tip dari perempuan berinisial M itu kini telah dialihkan ke bagian lain yang tidak berhubungan dengan vaksinasi covid-19. Dia menambahkan, Dinkes telah menyerahkan kasus tersebut kepada aparat yang berwenang.
"Dalam gebyar vaksin di Bandung Barat, ada ratusan ribu orang yang divaksin. Sebenarnya kami sudah mengantisipasi antrean dengan cara daftar online. Namun, enggak semua orang mengerti teknologi, jadi tetap ada yang daftar langsung di lokasi," bebernya.
Baca juga: Indonesia Amankan 293 Juta Dosis Vaksin Hingga Akhir Oktober
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengaku, sudah menerima laporan terkait kejadian vaksinasi berbayar itu. Jika ada petugas Dinkes yang dianggap terlibat, dia meminta untuk ditindak tegas.
"Kemarin sudah saya bahas juga dengan Pak Kapolres dan Dandim, harus ditindaklanjuti. Ini sebagai pelajaran supaya ke depan tidak ada kejadian-kejadian seperti itu lagi," kata Hengky.
Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan membenarkan jika pihaknya tengah menyelidiki dugaan kasus pungli pada pelaksanaan gebyar vaksinasi yang dilaksanakan di objek wisata Dusun Bambu.
"Saat ini kami masih lidik. Nanti kalau sudah selesai (penyelidikan) akan segera kami sampaikan," kata Imron. (Depi Gunawan)
Bandung: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Eisenhower Sitanggang menjelaskan tentang
kegiatan vaksinasi covid-19 massal di Dusun Bambu yang diduga terjadi pungutan liar (pungli) kepada peserta vaksin.
"Vaksinasi sesuai dengan prosedur. Antrean, daftar online, bahkan kami beritahukan kepada masyarakat, tidak ada pembayaran, gratis. Ini program nasional, vaksin jenis apa pun," kata Eisenhower, Rabu, 27 Oktober 2021.
Dia menyatakan dalam kegiatan vaksinasi yang digelar pada 30 September 2021, memang ada peserta vaksin yang membayar ratusan ribu rupiah agar mendapatkan vaksin Pfizer tanpa harus mengantre. Tetapi vaksinasi berbayar itu bukan dikoordinasikan oleh petugas Dinkes.
"Faktanya memang ada seorang perempuan berinisial M yang mengakomodasi orang-orang yang tidak mau antre supaya menyetor uang ke dirinya. Perempuan ini melihat peluang, karena begitu banyak orang yang ingin ikut vaksin," ungkapnya.
Baca juga:
Kuasai 26 Kg Sabu, Eks Legislator di Aceh Timur Dituntut Hukuman Mati
Perempuan itu, lanjut dia, awalnya meminta bayaran Rp500 ribu lalu menjadi Rp600 ribu per orang karena animo yang tinggi. Perempuan itu meminta temannya yang menjadi petugas vaksin untuk mendahulukan mereka yang telah membayar, lalu memberikan tip buat petugas Dinkes.
"Setelah kami tanya berapa orang yang membayar, ada 10-20 orang, tapi belum semua ditransfer karena terlanjur ketahuan. Panitia sempat lihat kenapa ada orang tidak ikut antrean tapi langsung divaksin, ternyata orang itu mengaku sudah bayar ke perempuan tersebut," ujar Eisen.
Staf Dinkes yang menerima tip dari perempuan berinisial M itu kini telah dialihkan ke bagian lain yang tidak berhubungan dengan vaksinasi covid-19. Dia menambahkan, Dinkes telah menyerahkan kasus tersebut kepada aparat yang berwenang.
"Dalam gebyar vaksin di Bandung Barat, ada ratusan ribu orang yang divaksin. Sebenarnya kami sudah mengantisipasi antrean dengan cara daftar
online. Namun, enggak semua orang mengerti teknologi, jadi tetap ada yang daftar langsung di lokasi," bebernya.
Baca juga:
Indonesia Amankan 293 Juta Dosis Vaksin Hingga Akhir Oktober
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengaku, sudah menerima laporan terkait kejadian vaksinasi berbayar itu. Jika ada petugas Dinkes yang dianggap terlibat, dia meminta untuk ditindak tegas.
"Kemarin sudah saya bahas juga dengan Pak Kapolres dan Dandim, harus ditindaklanjuti. Ini sebagai pelajaran supaya ke depan tidak ada kejadian-kejadian seperti itu lagi," kata Hengky.
Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan membenarkan jika pihaknya tengah menyelidiki dugaan kasus pungli pada pelaksanaan gebyar vaksinasi yang dilaksanakan di objek wisata Dusun Bambu.
"Saat ini kami masih lidik. Nanti kalau sudah selesai (penyelidikan) akan segera kami sampaikan," kata Imron. (Depi Gunawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)