Kulon Progo: Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan operasional jalur dan kereta api (KA) bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport, Jumat, 27 Agustus 2021.
"Dengan ini soft launching kereta api Bandara Kulon Progo (YIA) secara resmi dibuka," kata Menteri Luhut di Kulon Progo.
Proyek KA bandara Kulon Progo ini mulai dibangun Desember 2009 dengan nilai investasi sekitar Rp1,1 triliun. Keberadaan KA bandara ini diklaim akan memangkas jarak menuju maupun keluar bandara. Dari durasi perjalanan melewati jalan raya sekitar 60-90 menit, menjadi hanya 30 menit dengan KA bandara.
Peron Stasiun KA YIA dengan luas 4.000 meter persegi dengan kapasitas 200 orang. Semantara, peron juga telah dilengkapi dengan overcapping peron sepanjang 200 meter dan lebar 20 meter.
"Dengan adanya kereta api bandara ini menambah ketersediaan moda transportasi yang sudah ada, seperti shatel bus, taksi bandara, dan lain-lain," kata dia.
Baca: 22,2 Juta Warga Jateng Belum Divaksin
Ia mengingatkan, wabah covid-19 ini akan sulit hilang. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata dia, nantinya masyarakat akan hidup berdampingan dengan covid-19.
"Protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Tracing, testing, treatment juga dijalankan. Operator kereta api harus memperhatian prokes," ungkapnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, tambahan moda transportasi pendukung bandara internasional itu diharapkan menambah betah wisatawan tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Ia berencana menambah destinasi lagi mendukung sarana transportasi
"Rencana mau meminta satu titik (lahan) lagi, supaya bisa melihat (pemandangan) sawah," kata dia.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap keberadaan kereta api bandara itu bisa semakin memudahkan akses masyarakat. Selain itu, ia juga berharap ada dampak positif dari tambahan infrastruktur transportasi itu.
"Harapannya bisa kita laksanakan sebagai kota budaya dan pariwisata," jelasnya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjo Atmojo, menyatakan, kereta api bandara akanmenjadi katalis pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya. Ia berharap ke depan akan bisa dilanjutkan dengan renovasi Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta.
"Renovasi Stasiun Tugu menjadi rangkaian peningkatan kapasitas penumpang dan kualitas. Ke depan harapannya dengan seluruh investasi meningkatkan perekonomian di Yogyakarta," ucapnya.
Kulon Progo: Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan operasional jalur dan kereta api (KA) bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport, Jumat, 27 Agustus 2021.
"Dengan ini
soft launching kereta api Bandara Kulon Progo (YIA) secara resmi dibuka," kata Menteri Luhut di Kulon Progo.
Proyek KA bandara Kulon Progo ini mulai dibangun Desember 2009 dengan nilai investasi sekitar Rp1,1 triliun. Keberadaan KA bandara ini diklaim akan memangkas jarak menuju maupun keluar bandara. Dari durasi perjalanan melewati jalan raya sekitar 60-90 menit, menjadi hanya 30 menit dengan KA bandara.
Peron Stasiun KA YIA dengan luas 4.000 meter persegi dengan kapasitas 200 orang. Semantara, peron juga telah dilengkapi dengan overcapping peron sepanjang 200 meter dan lebar 20 meter.
"Dengan adanya kereta api bandara ini menambah ketersediaan moda transportasi yang sudah ada, seperti shatel bus, taksi bandara, dan lain-lain," kata dia.
Baca:
22,2 Juta Warga Jateng Belum Divaksin
Ia mengingatkan, wabah covid-19 ini akan sulit hilang. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata dia, nantinya masyarakat akan hidup berdampingan dengan covid-19.
"Protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Tracing, testing, treatment juga dijalankan. Operator kereta api harus memperhatian prokes," ungkapnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, tambahan moda transportasi pendukung bandara internasional itu diharapkan menambah betah wisatawan tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Ia berencana menambah destinasi lagi mendukung sarana transportasi
"Rencana mau meminta satu titik (lahan) lagi, supaya bisa melihat (pemandangan) sawah," kata dia.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap keberadaan kereta api bandara itu bisa semakin memudahkan akses masyarakat. Selain itu, ia juga berharap ada dampak positif dari tambahan infrastruktur transportasi itu.
"Harapannya bisa kita laksanakan sebagai kota budaya dan pariwisata," jelasnya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjo Atmojo, menyatakan, kereta api bandara akanmenjadi katalis pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya. Ia berharap ke depan akan bisa dilanjutkan dengan renovasi Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta.
"Renovasi Stasiun Tugu menjadi rangkaian peningkatan kapasitas penumpang dan kualitas. Ke depan harapannya dengan seluruh investasi meningkatkan perekonomian di Yogyakarta," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)