Yogyakarta: Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan mulai diterapkan pada September 2019. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi ZA Dulung kembali mengingatkan kepada seluruh Dinas Sosial, pendamping, dan pihak terkait untuk mengawal dengan baik agar penyaluran BPNT berjalan maksimal.
Hal itu disampaikan Dirjen PFM Andi ZA Dulung dalam Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Bansos Sejahtera Tahun 2019, dengan tema Kita Mantapkan Persiapan Perluasan Tuntas BPNT untuk Optimalisasi Penyaluran yang Lebih Baik dengan Semangat 6T. Acara tersebut berlangsung pada 7 hingga 10 Agustus 2019, di Ball Room Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta.
"Untuk itu perlu persiapan agar pelaksanaan penyaluran BPNT ini dapat berjalan dengan lancar," ujar Andi, Kamis, 8 Agustus 2019.
(Direktur Jenderal PFM Kemensos Andi ZA Dulung. Foto: Dok.)
Pengawasan penyaluran BPNT ini menjadi sangat penting. Selain agar penyalurannya lebih tepat sasaran, September bertepatan dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS untuk menentukan garis kemiskinan wilayah.
"Jadi, tolong dibantu untuk diperlancar," ujarnya.
(Foto: Dok.)
Pada kesempatan yang sama, Andi juga menyampaikan terkait surat keputusan (SK) Menteri Sosial yang baru tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). SK tersebut dilaksanakan oleh Pusdatin, yaitu terdapat 5.228.000 jiwa dinonaktifkan atau digantikan dengan jumlah yang sama dari peserta yang sudah ada namanya dalam Basis Data Terpadu (BDT), namun selama ini belum mendapatkan bantuan.
Kegiatan Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Bansos Beras Sejahtera Tahun 2019 ini dihadiri 317 orang. Mereka terdiri atas 12 orang kepala Dinas Sosial Provinsi selaku sekretaris Tim Koordinasi Bantuan Pangan Tingkat Provinsi, 302 orang dari 151 Kota/Kabupaten selaku sekretaris Tikor dan kepala bidang pada Dinas Sosial yang membidangi penyaluran Bansos Pangan, dan tiga orang panitia daerah. Hadir juga empat orang perwakilan dari Himbara yakni BRI, BTN, Bank Mandiri, dan BNI.
Yogyakarta: Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan mulai diterapkan pada September 2019. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi ZA Dulung kembali mengingatkan kepada seluruh Dinas Sosial, pendamping, dan pihak terkait untuk mengawal dengan baik agar penyaluran BPNT berjalan maksimal.
Hal itu disampaikan Dirjen PFM Andi ZA Dulung dalam Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Bansos Sejahtera Tahun 2019, dengan tema Kita Mantapkan Persiapan Perluasan Tuntas BPNT untuk Optimalisasi Penyaluran yang Lebih Baik dengan Semangat 6T. Acara tersebut berlangsung pada 7 hingga 10 Agustus 2019, di Ball Room Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta.
"Untuk itu perlu persiapan agar pelaksanaan penyaluran BPNT ini dapat berjalan dengan lancar," ujar Andi, Kamis, 8 Agustus 2019.
(Direktur Jenderal PFM Kemensos Andi ZA Dulung. Foto: Dok.)
Pengawasan penyaluran BPNT ini menjadi sangat penting. Selain agar penyalurannya lebih tepat sasaran, September bertepatan dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS untuk menentukan garis kemiskinan wilayah.
"Jadi, tolong dibantu untuk diperlancar," ujarnya.
(Foto: Dok.)
Pada kesempatan yang sama, Andi juga menyampaikan terkait surat keputusan (SK) Menteri Sosial yang baru tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). SK tersebut dilaksanakan oleh Pusdatin, yaitu terdapat 5.228.000 jiwa dinonaktifkan atau digantikan dengan jumlah yang sama dari peserta yang sudah ada namanya dalam Basis Data Terpadu (BDT), namun selama ini belum mendapatkan bantuan.
Kegiatan Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Bansos Beras Sejahtera Tahun 2019 ini dihadiri 317 orang. Mereka terdiri atas 12 orang kepala Dinas Sosial Provinsi selaku sekretaris Tim Koordinasi Bantuan Pangan Tingkat Provinsi, 302 orang dari 151 Kota/Kabupaten selaku sekretaris Tikor dan kepala bidang pada Dinas Sosial yang membidangi penyaluran Bansos Pangan, dan tiga orang panitia daerah. Hadir juga empat orang perwakilan dari Himbara yakni BRI, BTN, Bank Mandiri, dan BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)