medcom.id, Tangerang: Pemilik mobil dan rumah yang tertimpa material gedung SD Negeri 02 Paku Alam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten, menuntut ganti rugi secepatnya. Dalam dua pekan diharapkan sudah ada realisasi ganti rugi.
"Tentunya saya menuntut ganti rugi karena rumah dan kendaraan saya hancur akibat peristiwa kemarin (ambruknya konstruksi bangunan SD Negeri Paku Alam 2)," kata Sulistio, pemilik mobil Toyota Avanza B 1072 NOA, Kamis, 30 Maret 2017.
Sulistio mengaku sangat kesulitan menjalankan usahanya jika rumah dan mobilnya tak segera diperbaiki. Mobil miliknya rusak pada bagian panel kaca dan list topi belakang.
Sedangkan, rumah yang posisinya persis berada di depan gedung sekolah hancur setelah tertimpa material batangan serta lembaran lapisan tembok bangunan gedung atau almunium composit panel. "Sama, saya menuntut diperbaiki," cetusnya.
(Baca: Bangunan Ambruk di SDN 02 Paku Alam Baru Dibangun 2015)
Menurut Sulistio, dirinya sudah melakukan pembicaraan non formal pada malam pascatembok sekolah roboh diterjang angin. Saat itu, dia bermusyawarah dengan sejumlah aparatur daerah di Kota Tangsel yang meninjau lokasi kejadian.
"Pembicaraan kemarin malam saat kejadian juga belum ada titik terang, kapan pasti dan akan seperti apa ganti rugiannya," ujar Sulistio.
Sebelumnya, konstruksi bangunan SD Negeri Paku Alam 2 roboh setelah diterjang angin kencang dan hujan deras pada Selasa, 28 Maret 2017. Reruntuhan bangunan menimpa dua rumah dan satu mobil di sekitar sekolah.
(Baca: Bangunan Sekolah Ambruk, Siswa SDN Paku Alam 2 Tetap Belajar)
medcom.id, Tangerang: Pemilik mobil dan rumah yang tertimpa material gedung SD Negeri 02 Paku Alam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten, menuntut ganti rugi secepatnya. Dalam dua pekan diharapkan sudah ada realisasi ganti rugi.
"Tentunya saya menuntut ganti rugi karena rumah dan kendaraan saya hancur akibat peristiwa kemarin (ambruknya konstruksi bangunan SD Negeri Paku Alam 2)," kata Sulistio, pemilik mobil Toyota Avanza B 1072 NOA, Kamis, 30 Maret 2017.
Sulistio mengaku sangat kesulitan menjalankan usahanya jika rumah dan mobilnya tak segera diperbaiki. Mobil miliknya rusak pada bagian panel kaca dan list topi belakang.
Sedangkan, rumah yang posisinya persis berada di depan gedung sekolah hancur setelah tertimpa material batangan serta lembaran lapisan tembok bangunan gedung atau almunium composit panel. "Sama, saya menuntut diperbaiki," cetusnya.
(Baca: Bangunan Ambruk di SDN 02 Paku Alam Baru Dibangun 2015)
Menurut Sulistio, dirinya sudah melakukan pembicaraan non formal pada malam pascatembok sekolah roboh diterjang angin. Saat itu, dia bermusyawarah dengan sejumlah aparatur daerah di Kota Tangsel yang meninjau lokasi kejadian.
"Pembicaraan kemarin malam saat kejadian juga belum ada titik terang, kapan pasti dan akan seperti apa ganti rugiannya," ujar Sulistio.
Sebelumnya, konstruksi bangunan SD Negeri Paku Alam 2 roboh setelah diterjang angin kencang dan hujan deras pada Selasa, 28 Maret 2017. Reruntuhan bangunan menimpa dua rumah dan satu mobil di sekitar sekolah.
(Baca: Bangunan Sekolah Ambruk, Siswa SDN Paku Alam 2 Tetap Belajar) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
