Yogyakarta: Sebanyak dua dokter di Yogyakarta meninggal akibat covid-19, yakni Iwan Dwiprahasto dan Nurul Jaqin. Dua dokter itu termasuk bagian dari 100 dokter yang gugur di Indonesia setelah melawan covid-19.
Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan, dokter Nurul menjadi kasus terbaru. Dokter yang berdomisili di Kabupaten Bantul itu meninggal pada Agustus 2020.
"Kalau yang (dokter) di Sleman (Iwan Dwiprahasto) sudah lama (meninggal bulan Maret)," kata Berty dihubungi, Selasa, 2 September 2020.
Berty mengatakan, persentasi penularan covid-19 di lingkungan tenaga kesehatan sebesar dua persen. Ia mengungkap, data itu merujuk dari proses tes yang menjangkau sebanyak 8.000 tenaga medis.
"Screening kepada 8.000 karyawan dan tenaga kesehatan ini dilakukan dari Puskesmas hingga rumah sakit. Sampai saat ini masih berlangsung," terangnya.
Baca: Kasus Pertama, Dokter di Aceh Gugur Terpapar Covid-19
Dia menerangkan, tes swab massal terhadap tenaga kesehatan harus dilakukan. Lantaran, kasus positif covid-19 saat ini didominasi tanpa gejala.
Berty menambahkan, ketersediaan ruang perawatan pasien tertular covid-19 masih cukup. Meskipun, banyak pula ruangan yang masih dipakai.
Ia menyebut, total tempat tidur kritikal di rumah sakit di DIY masih 43 unit, serta non kritikal 330 unit. Dari jumlah itu, 23 tempat tidur kritikal dipakai dan tersisa 20 unit.
"Sedangkan tempat tidur non ktitikal untuk pasien covid-19 dipakai 160, sehingga sisanya 170 unit," jelasnya.
Penambahan kasus penularan covid-19 di DIY masih tinggi. Ada 20 kasus baru pada Senin, 1 September lalu, sehingga total kasus ada 1445. Sementara, jumlah kesembuhan ada 1036 kasus.
Yogyakarta: Sebanyak dua dokter di Yogyakarta meninggal akibat
covid-19, yakni Iwan Dwiprahasto dan Nurul Jaqin. Dua dokter itu termasuk bagian dari 100 dokter yang gugur di Indonesia setelah melawan covid-19.
Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan, dokter Nurul menjadi kasus terbaru. Dokter yang berdomisili di Kabupaten Bantul itu meninggal pada Agustus 2020.
"Kalau yang (dokter) di Sleman (Iwan Dwiprahasto) sudah lama (meninggal bulan Maret)," kata Berty dihubungi, Selasa, 2 September 2020.
Berty mengatakan, persentasi penularan covid-19 di lingkungan tenaga kesehatan sebesar dua persen. Ia mengungkap, data itu merujuk dari proses tes yang menjangkau sebanyak 8.000 tenaga medis.
"Screening kepada 8.000 karyawan dan tenaga kesehatan ini dilakukan dari Puskesmas hingga rumah sakit. Sampai saat ini masih berlangsung," terangnya.
Baca: Kasus Pertama, Dokter di Aceh Gugur Terpapar Covid-19
Dia menerangkan, tes swab massal terhadap tenaga kesehatan harus dilakukan. Lantaran, kasus positif covid-19 saat ini didominasi tanpa gejala.
Berty menambahkan, ketersediaan ruang perawatan pasien tertular covid-19 masih cukup. Meskipun, banyak pula ruangan yang masih dipakai.
Ia menyebut, total tempat tidur kritikal di rumah sakit di DIY masih 43 unit, serta non kritikal 330 unit. Dari jumlah itu, 23 tempat tidur kritikal dipakai dan tersisa 20 unit.
"Sedangkan tempat tidur non ktitikal untuk pasien covid-19 dipakai 160, sehingga sisanya 170 unit," jelasnya.
Penambahan kasus penularan covid-19 di DIY masih tinggi. Ada 20 kasus baru pada Senin, 1 September lalu, sehingga total kasus ada 1445. Sementara, jumlah kesembuhan ada 1036 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)