Ilustrasi--Satgas Karhutla Riau terus berjibaku memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. (Foto: ANTARA/Roni Muharrman)
Ilustrasi--Satgas Karhutla Riau terus berjibaku memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. (Foto: ANTARA/Roni Muharrman)

Sumsel Tambah 2 Satelit Pantau Titik Api Karhutla

Gonti Hadi Wibowo • 27 Juni 2020 15:39
Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menambah dua unit satelit pemantau titik api sebagai pendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Total, Sumsel telah mempunyai lima unit satelit.
 
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, membeberkan, lima satelit itu antara lain satelit Terra dan Aqua dengan sensor MODIS, satelit SNPP dengan sensor VIIRS, Satelit NOAA20, dan Satelit Landsat 82 dengan sensor multispektral band. 
 
"Dari pemantauan lima satelit, periode Januari-Juni 2020 total ada 1.868 titik panas di Sumsel," kata Ansori, Sabtu, 27 Juni 2020.

Menurut Ansori, selama satu semester pertama 2020, jumlah titik panas terbanyak terjadi pada Maret, yakni 475 titik di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sedangkan selama Juni, terpantau sebanyak 252 titik panas.
 
Baca juga: Masyarakat Sulsel Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
 
Untuk mengantisipasi peningkatan titik panas, pihaknya bersama Tim Modifikasi Cuaca (TMC) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyebar 10 ribu kilogram garam untuk membuat hujan buatan di langit Kabupaten OKI dan Musi Banyuasin.
 
Selain itu, dua helikopter bom air berkapasitas 5.000 liter serta satu helikopter dan satu pesawat juga disiapkan untuk melakukan patroli udara. 
 
"Berdasarkan prediksi dari BMKG musim kemarau di Sumsel sudah masuk di beberapa wilayah sejak akhir Mei hingga Juni secara bertahap. Tetapi prediksi kami musim kemarau tahun ini akan lebih pendek dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
 
Ansori juga telah membentuk posko dan menyiapkan ribuan personel bersama TNI dan Polri untuk mencegah kebakaran sejak dini dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan mereka.
 
"Dalam waktu dekat kami juga akan menggelar apel persiapan pasukan bersama sebagai langkah awal pencegahan karhutla," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan