Bandung: Pemerintah Kota Bandung menyiapkan biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp8 miliar untuk menangani darurat sampah yang terjadi saat ini. Hal itu seiring masih terjadinya kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, mengatakan anggaran BTT tersebut telah diajukan kepada Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna untuk segera dibahas dengan DPRD Kota Bandung. Pasalnya diakui Dudi, BTT tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan sampah yang kini terus menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) hingga bahu jalan.
"Kita sudah mengajukan ke Pak Plh untuk mengadaan dua loader kemudian ada mesin gibrig juga. BTT kita ajukan sekitar Rp8 miliar," kata Dudi di Bandung, Senin, 11 September 2023.
Dudi menuturkan BTY tersebut akan digunakan untuk membeli 10 Si Gibrig yaitu mesin pencacah sampah yang akan digunakan dibeberapa TPS. Selain itu, DLH Kota Bandung pun berencana untuk membeli dua kendaraan alat berat (loader) pengangkut sampah karena saat ini dinilai masih minim dimiliki DLH.
"Untuk membeli perlengkapan, karena armada kita alat beratnya perlu ditambah. Untuk loader kita sekarang hanya punya tiga, dua diantaranya sudah tua dan rusak, yang jalan hanya satu," jelasnya.
Sementara Dudi mengungkapkan jika kondisi TPS di Kota Bandung saat ini masih over load atau melebihi kapasitas. Karena, lanjutnya, banyak sampah yang tidak bisa ditampung di zona darurat TPA Sarimukti sehingga masih menggunungnya sampah di Kota Bandung.
"Ya memang kan dengan kondisi TPS semua overload, kemudian ritasi kita ke zona super darurat kan dikuota, akhirnya banyak sampah-sampah yang tidak tertampung," ujarnya.
Bandung: Pemerintah
Kota Bandung menyiapkan biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp8 miliar untuk menangani darurat
sampah yang terjadi saat ini. Hal itu seiring masih terjadinya kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, mengatakan anggaran BTT tersebut telah diajukan kepada Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna untuk segera dibahas dengan DPRD Kota Bandung. Pasalnya diakui Dudi, BTT tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan sampah yang kini terus menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) hingga bahu jalan.
"Kita sudah mengajukan ke Pak Plh untuk mengadaan dua loader kemudian ada mesin gibrig juga. BTT kita ajukan sekitar Rp8 miliar," kata Dudi di Bandung, Senin, 11 September 2023.
Dudi menuturkan BTY tersebut akan digunakan untuk membeli 10 Si Gibrig yaitu mesin pencacah sampah yang akan digunakan dibeberapa TPS. Selain itu, DLH Kota Bandung pun berencana untuk membeli dua kendaraan alat berat (loader) pengangkut sampah karena saat ini dinilai masih minim dimiliki DLH.
"Untuk membeli perlengkapan, karena armada kita alat beratnya perlu ditambah. Untuk loader kita sekarang hanya punya tiga, dua diantaranya sudah tua dan rusak, yang jalan hanya satu," jelasnya.
Sementara Dudi mengungkapkan jika kondisi TPS di Kota Bandung saat ini masih over load atau melebihi kapasitas. Karena, lanjutnya, banyak sampah yang tidak bisa ditampung di zona darurat TPA Sarimukti sehingga masih menggunungnya sampah di Kota Bandung.
"Ya memang kan dengan kondisi TPS semua overload, kemudian ritasi kita ke zona super darurat kan dikuota, akhirnya banyak sampah-sampah yang tidak tertampung," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)