Garut: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di 17 Kecamatan. Kekeringan tersebut telah menyebabkan krisis air bersih termasuk banyak lahan pertanian gagal panen.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan pihaknya masih terus memantau perkembangan di 17 lokasi rawan kekeringan. Namun, pendistribusian air bersih mulai dilakukannya ke berbagai wilayah yang terdampak krisis air bersih.
"Kami telah melakukan upaya pendistribusian air bersih terutama kepada warga yang mana sudah mengalami krisis air di 17 Kecamatan dan salah satunya upaya yang dilakukannya untuk tetap mendata potensi setiap pedesaan. Karena, musim kemarau dampaknya sangat luar biasa dan masyarakat mulai kekurangan air bersih untuk sehari-hari," kata Satria, Selasa, 1 Agustus 2023.
Ia mengatakan BPBD Kabupaten Garut telah bekerja sama dengan dinas terkait terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-sehari maupun untuk pertanian. Karena, upaya yang dilakukannya untuk meringankan beban mereka tetapi lahan pertanian yang mengalami gagal panen saat ini sedang diinvetarisasi.
Baca: Bendung Katulampa Bogor Kekeringan |
"Di wilayah Garut yang mengalami kekeringan ada sejumlah rumah sekarang sudah kesulitan memperoleh kebutuhan air bersih sehari-hari dan berbagai upaya terus dilakukan. Namun, kekurangan air bagi masyarakat tetap harus ditanganinya dengan baik meski wilayahnya beberapa periode ini memang sempat turun hujan, tetapi tidak menjadikan wilayah yang kekeringan tercukupi kebutuhan air," ujarnya.
Ia menuturkan curah hujan yang terjadi selama ini belum berdampak pada lahan pertanian di Garut. BPBD sudah mendapat laporan daerah yang dampak kekeringan dan kesulitan air bersih di 17 Kecamatan masuk pada zona kuning.
"Berdasarkan data yang telah diterima dari BPBD Kabupaten Garut ada 17 kecamatan sudah mengalami kekeringan di antaranya di Kecamatan Banyuresmi, Bungbulang Cibiuk, Cihurip, Cisewu, Cisurupan, Wanaraja, Cibatu, Kersamanah, Malangbong, Mekarmukti, Peundeuy, Sukaresmi, Cigedug, Pamulihan, Pameungpeuk, Sukawening," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di