Jakarta: Obral dan janji kampanye para bakal calon legislatif (bacaleg) mulai terberan baik itu disampaikan secara langsung maupun lewat spanduk dan baliho. Namun, setelah duduk di parlemen tak sedikit yang lupa janji kampanyenya.
"Kami pastikan, jika ada wakil rakyat dari Partai Garuda yang tidak menepati janjinya, akan diganti. Kami pastikan, sakit hati masyarakat akan terbalas terhadap wakil rakyat yang tidak menepati janji," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Teddy menyayangkan banyak dari para bacaleg yang tidak paham tugas dan fungsinya sebagai legislator. Sehingga, janji kampanye apa pun ditawarkan asal demi memikat suara rakyat meski sulit diwujudkan jika dirinya duduk di parlemen.
"Wakil rakyat kami tidak menjanjikan mimpi dan bualan dalam kampanye, tapi berjanji untuk menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat," jelasnya.
Sebagai komitmen keterikatan dengan masyarakat, para bacaleg mesti menyerahkan nomor kontak dan email sebagai sarana menuangkan aspirasi. Dengan tujuan, ketika mereka terpilih, masyarakat bisa mengadu jika ada program dan aturan pemerintah yang menyentuh langsung masyarakat tidak dijalankan dengan benar.
"Misalnya ada sekolah membuat acara wisuda dengan mengutip uang ke orang tua murid, bansos yang tidak sampai ke masyarakat, pengurusan BPJS gratis (BPJS PBI) yang dipersulit, pungli dan banyak hal lainnya yang terjadi. Masyarakat kirimkan bukti pelanggaran ke wakil rakyat yang terpilih, untuk diproses sebagai bagian dari fungsi pengawasan wakil rakyat," jelasnya.
Jika dalam waktu 2 minggu, tidak ditanggapi, DPP Partai Garuda telah menyiapkan nomor dan alamat email khusus untuk menerima pengaduan beserta bukti dari masyarakat terhadap wakil rakyat Partai Garuda yang tidak menanggapi dan memproses pengaduan masyarakat.
Teddy pun tidak membenarkan jika para legislator menjadi sarana untuk dimintai sumbangan. Pasalnya, itu bukan tanggung jawab legislator terkait pembangunan sarana dan prasarana.
"Tentu saja kami tidak akan menindak jika ada misalnya permintaan sumbangan, permintaan biaya sekolah dan permintaan sejenis lainnya yang tidak ditanggapi oleh wakil rakyat kami. Karena itu bukan tupoksi dari wakil rakyat," jelasnya.
Teddy miris banyaknya bualan dan janji yang terus diproduksi oleh para caleg dan partai. Padahal, ketika terpilih, jangankan janjinya ditepati, dihubungi apalagi ditemui sulit.
"Nanti menjelang Pemilu, mereka datang lagi, lalu melemparkan bualan lagi yang sudah pasti tidak bisa mereka realisasikan," kata Teddy.
Jakarta: Obral dan janji kampanye para bakal calon legislatif (
bacaleg) mulai terberan baik itu disampaikan secara langsung maupun lewat spanduk dan baliho. Namun, setelah duduk di parlemen tak sedikit yang lupa janji kampanyenya.
"Kami pastikan, jika ada wakil rakyat dari Partai Garuda yang tidak menepati janjinya, akan diganti. Kami pastikan, sakit hati masyarakat akan terbalas terhadap wakil rakyat yang tidak
menepati janji," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Teddy menyayangkan banyak dari para bacaleg yang tidak paham tugas dan fungsinya sebagai legislator. Sehingga, janji kampanye apa pun ditawarkan asal demi memikat suara rakyat meski sulit diwujudkan jika dirinya duduk di
parlemen.
"Wakil rakyat kami tidak menjanjikan mimpi dan bualan dalam kampanye, tapi berjanji untuk menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat," jelasnya.
Sebagai komitmen keterikatan dengan masyarakat, para bacaleg mesti menyerahkan nomor kontak dan email sebagai sarana menuangkan aspirasi. Dengan tujuan, ketika mereka terpilih, masyarakat bisa mengadu jika ada program dan aturan pemerintah yang menyentuh langsung masyarakat tidak dijalankan dengan benar.
"Misalnya ada sekolah membuat acara wisuda dengan mengutip uang ke orang tua murid, bansos yang tidak sampai ke masyarakat, pengurusan BPJS gratis (BPJS PBI) yang dipersulit, pungli dan banyak hal lainnya yang terjadi. Masyarakat kirimkan bukti pelanggaran ke wakil rakyat yang terpilih, untuk diproses sebagai bagian dari fungsi pengawasan wakil rakyat," jelasnya.
Jika dalam waktu 2 minggu, tidak ditanggapi, DPP Partai Garuda telah menyiapkan nomor dan alamat email khusus untuk menerima pengaduan beserta bukti dari masyarakat terhadap wakil rakyat Partai Garuda yang tidak menanggapi dan memproses pengaduan masyarakat.
Teddy pun tidak membenarkan jika para legislator menjadi sarana untuk dimintai sumbangan. Pasalnya, itu bukan tanggung jawab legislator terkait pembangunan sarana dan prasarana.
"Tentu saja kami tidak akan menindak jika ada misalnya permintaan sumbangan, permintaan biaya sekolah dan permintaan sejenis lainnya yang tidak ditanggapi oleh wakil rakyat kami. Karena itu bukan tupoksi dari wakil rakyat," jelasnya.
Teddy miris banyaknya bualan dan janji yang terus diproduksi oleh para caleg dan partai. Padahal, ketika terpilih, jangankan janjinya ditepati, dihubungi apalagi ditemui sulit.
"Nanti menjelang Pemilu, mereka datang lagi, lalu melemparkan bualan lagi yang sudah pasti tidak bisa mereka realisasikan," kata Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)