Trenggalek: Tak terima anaknya meninggal dunia setelah mendapatkan imunisasi, pasangan suami istri di Trenggalek, Jawa Timur, melaporkan bidan desa ke polisi, Selasa, 28 Maret 2023.
MA, balita asal Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek Jawa Timur akhirnya meninggal dunia setelah dirawat satu hari satu malam di RSUD dr Sudomo Trenggalek.
Menurut orang tua korban, Mukono, sebelum meninggal, anaknya mengalami demam tinggi dan kejang jejak usai menjalani program vaksinasi di bidan desa setempat.
"Sebelum divaksin dalam kondisi sehat," ujarnya usai melapor ke Polres Trenggalek.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan upaya penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Kami akan segera memanggil para pihak yang diduga terlibat dalam vaksinasi. Selain itu, untuk memastikan penyebab kematian, polisi juga berencana akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto mengaku tengah melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kami mengumpulkan keterangan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat penanganan serta meneliti riwayat penyakit korban, " ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal dunia akibat co incident atau kejadian lain yang muncul bersamaan vaksinasi.
Tenaga medis telah menjalankan vaksinasi sesuai dengan prosedur. Selain itu vaksin yang digunakan dipastikan dalam kondisi aman.
Dinas Kesehatan menegaskan korban diimunisasi tiga vaksin. Yakni DPHTB, polio dan PPCV. Bukan vaksin TT seperti yang disampaikan keluarga korban.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Trenggalek: Tak terima anaknya meninggal dunia setelah mendapatkan
imunisasi, pasangan suami istri di Trenggalek, Jawa Timur, melaporkan bidan desa ke polisi, Selasa, 28 Maret 2023.
MA, balita asal Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek Jawa Timur akhirnya meninggal dunia setelah dirawat satu hari satu malam di
RSUD dr Sudomo Trenggalek.
Menurut orang tua korban, Mukono, sebelum meninggal, anaknya mengalami demam tinggi dan kejang jejak usai menjalani program vaksinasi di bidan desa setempat.
"Sebelum divaksin dalam kondisi sehat," ujarnya usai melapor ke
Polres Trenggalek.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan upaya penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Kami akan segera memanggil para pihak yang diduga terlibat dalam vaksinasi. Selain itu, untuk memastikan penyebab kematian, polisi juga berencana akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto mengaku tengah melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kami mengumpulkan keterangan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat penanganan serta meneliti riwayat penyakit korban, " ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal dunia akibat
co incident atau kejadian lain yang muncul bersamaan vaksinasi.
Tenaga medis telah menjalankan vaksinasi sesuai dengan prosedur. Selain itu vaksin yang digunakan dipastikan dalam kondisi aman.
Dinas Kesehatan menegaskan korban diimunisasi tiga vaksin. Yakni DPHTB, polio dan PPCV. Bukan vaksin TT seperti yang disampaikan keluarga korban.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)