Rangkaian acara Kerinci Kenduri Sko 2023 di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi. Dokumentasi/ istimewa
Rangkaian acara Kerinci Kenduri Sko 2023 di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi. Dokumentasi/ istimewa

Budaya Kerinci Dipopulerkan Melalui Kenduri Sko

Deny Irwanto • 19 Juni 2023 21:32
Kerinci: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Kerinci Kenduri Sko 2023 di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi, Sabtu-Senin 17-19 Juni 2023.
 
Acara yang digelar bersama Pemerintah Kabupaten Kerinci, Lembaga Kerapatan Adat, dan Komunitas Budaya tersebut bertema Kerapatan Adat Gunung Tujuh. 
 
Tokoh adat Kerinci yang bergelar Depati Intan Kumalo Sri Pemuncak Putih, Marisal, mengatakan acara ini juga sebagai ajang mengenalkan kepada generasi muda tentang adat dan budaya Kabupaten Kerinci.

"Kenduri Sko Kerapatan Adat Gunung Tujuh ini menjadi ritual khusus yang ada di dalam kebudayaan Kerinci berupa perwujudan rasa syukur yang biasa dilakukan setelah masa panen. Meskipun dibeberapa daerah ada juga yang berkaitan dengan penyucian benda-benda pusaka," kara Marisal di Kerinci, Senin, 19 Juni 2023.
 
Baca: Indonesia Gandeng Korsel Inisiasi Rumah Indonesiana, Bikin Konten Digital Berbasis Kearifan Lokal

Marisal menjelaskan Kerinci Kenduri Sko menjadi festival budaya masyarakat sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen dan sumber daya alam yang diperoleh. Menurut dia makna kata Kenduri berarti peringatan atau pesta rakyat, dan Sko berasal dari kata Saka yang berarti keluarga atau leluhur.
 
Menurut dia Kenduri Sko ini berupa rangkaian ritual adat masyarakat setempat seperti pemotongan hewan ternak Mantai Kerbau dan dimasak oleh masyarakat untuk dimakan bersama, musyawarah kerapatan adat dan arak-arakan Depati Ninik Mamak, dan penyampaian parno adat serta penampilan seni tradisional Tari Niti Jalan Tigo yang diiringi musik tradisonal dan Tarei Asyeik.
 
"Selain itu ada juga rangkaian kumpul untuk rapat adat bersama yang pada Kenduri Sko kali ini membahas mengenai komitmen merevitalisasi bersama rumah adat Kerinci di Kecamatan Gunung Tujuh," jelas Marisal.
 
Sementara Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menuturkan Kenduri Sko adalah festival adat yang menjadi kebanggaan bersama dan telah lama terjaga di Kabupaten Kerinci.
 
Festival ini memiliki nilai budaya mendalam dengan makna keselarasan, keterbukaan, kebersamaan, kejujuran, dan keakraban pada sesama anggota masyarakat dan pemimpin wilayahnya.
 
“Kemendikbudristek mengapreasiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kerinci yang selalu menjaga kebudayaannya, salah satunya melalui Kenduri Sko yang pada tahun 2018 lalu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia,” ungkap Mahendra.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan