Ilustrasi Museum Kebangkitan Nasional - ANT Aprillio Akbar
Ilustrasi Museum Kebangkitan Nasional - ANT Aprillio Akbar

Indonesia Gandeng Korsel Inisiasi Rumah Indonesiana, Bikin Konten Digital Berbasis Kearifan Lokal

Renatha Swasty • 19 Juni 2023 18:12
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendididkan, Kebudayaan, Riset, dan dan Teknologi, menggandeng Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea menginisiasi program Rumah Indonesiana. Rumah Indonesiana sebagai pusat inkubasi kreativitas pembuat konten berbasis kearifan lokal.
 
Program ini ditujukan untuk pengembangan kapasitas terkait pembuatan konten digital. Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, mengungkapkan program Rumah Indonesiana sejalan dengan Manajemen Talenta Nasional yang dicanangkan oleh Bappenas.
 
Fitra mengatakan potensi pembuat konten di Indonesia sangat tinggi. Hal itu terlihat dari kreativitas anak-anak muda dalam membuat konten.

"Jika berbicara tentang materi konten, kebudayaan yang kita miliki merupakan aset konten yang tak terbatas. Dengan adanya peluang kerja sama dengan Korea Selatan, kita saling berbagi baik dalam peningkatan kapasitas teknis dan pihak korea bisa mengenal lebih banyak kebudayaan Indonesia,” kata Fitra dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Juni 2023.
 
Indonesia mengusulkan enam lokasi yang akan dijadikan pilot project Rumah Indonesiana, yakni Jakarta, Kabupaten Sikka, Jambi, Makassar, Bali, dan Cirebon. Usulan ini disambut baik pihak Korea Selatan ditandai dengan kunjungan lapangan oleh perwakilan Korea Selatan di Jakarta pada 12 Juni 2023 dan Maumere, Kabupaten Sikka pada 13 Juni 2023.
 
Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat akan menjadi pilot project Rumah Indonesiana di Jakarta. Sementara itu, Kabupaten Sikka yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menjadi salah satu percontohan dari Rumah Indonesiana dengan memanfaatkan fasilitas Pemda Kabupaten Sikka yang dapat diakses publik.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka, Petrus Poling Wairmahing, mengaku siap untuk program Rumah Indonesiana. Dia mengatakan Kabupaten Sikka memiliki banyak anak-anak muda kreatif namun masih terkendala akses dan fasilitas penunjang.
 
“Kami berkomitmen menyukseskan program Rumah Indonesiana dan kami bangga Kemdikbudristek mempercayai Kabupaten Sikka sebagai salah satu lokasi awal untuk
Rumah Indonesiana,” ungkap Petrus.
 
Sementara itu, pelaku budaya sekaligus pembuatan konten, Frans Cornelis Dian Bunda atau akrab dipanggil Nyong Franco, berharap Rumah Indonesiana dapat menjadi ruang publik yang bisa diakses leluasa oleh komunitas untuk menjadi community hub (simpul komunitas) untuk saling berbagi.
 
Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Fitra Arda, menegaskan keterlibatan pemerintah daerah menjadi penting demi terlaksananya program Rumah Indonesiana. Sebab, pemerintah daerah harus menjadi fasilitator untuk pemajuan kebudayaan, khususnya oleh generasi muda.
 
Fitra berharap melalui program ini pembuat konten lokal dapat lebih meningkatkan kualitas konten yang dikemas dari cerita dan kekayaan budaya lokal, serta memperluas jejaring untuk berkolaborasi.
 
“Yang terpenting adalah meningkatnya kesadaran pembuat konten digital akan pentingnya pelestarian budaya yang kita miliki,” ujar Fitra.
 
Baca juga: Meriahnya Festival Indonesia 2023 di Kota Ansan: Dihadiri 2.000 Orang hingga Berbagai Pertunjukan

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan