Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh sekolah di bawah kewenangan Pemprov Jateng, agar tidak mewajibkan pembelian seragam bagi siswa-siswi, terutama jika orang tuanya tidak mampu.
"Saya tidak mewajibkan ya, jadi kalau orang tua yang maaf, mohon maaf, orang tuanya yang tidak mampu anaknya enggak perlu seragam sekarang. Sudah kayak tadi saja enggak seragam juga enggak apa-apa kok,e nggak ada pengaruhnya," katanya di sela mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang, Selasa, 31 Agustus 2021.
Ganjar mengaku mendapat laporan terkait kewajiban membeli seragam dari salah satu orang tua siswa SMK di Jateng.
"Sekolah enggak usah memaksakan, kemarin sudah ada yang melapor ke saya kejadian itu di SMK mana saya lupa. Itu gurunya sudah mewajibkan seragamnya ini banyak banget gitu kasihan," ujarnya.
Baca juga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Palangkaraya Mencapai 57%
Orang nomor satu di Jateng itu memahami dalam situasi dan kondisi seperti ini, tidak semua orang tua mampu untuk membeli seragam sekolah untuk anaknya.
Oleh karena itu, Ganjar mengimbau kepada seluruh SMA/SMK di bawah kewenangan Pemprov Jateng untuk tidak mewajibkan pembelian seragam.
"Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar.
Jika ada orang tua siswa yang tidak mampu, Ganjar berharap yang bersangkutan melapor kepada Pemprov Jateng agar bisa dibantu.
"Tapi kalau belum enggak boleh dipaksakan, bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov," jelasnya.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh sekolah di bawah kewenangan Pemprov Jateng, agar tidak mewajibkan
pembelian seragam bagi siswa-siswi, terutama jika orang tuanya tidak mampu.
"Saya tidak mewajibkan ya, jadi kalau orang tua yang maaf, mohon maaf, orang tuanya yang tidak mampu anaknya enggak perlu seragam sekarang. Sudah kayak tadi saja enggak seragam juga enggak apa-apa kok,e nggak ada pengaruhnya," katanya di sela mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang, Selasa, 31 Agustus 2021.
Ganjar mengaku mendapat laporan terkait kewajiban membeli seragam dari salah satu orang tua siswa SMK di Jateng.
"Sekolah enggak usah memaksakan, kemarin sudah ada yang melapor ke saya kejadian itu di SMK mana saya lupa. Itu gurunya sudah mewajibkan seragamnya ini banyak banget gitu kasihan," ujarnya.
Baca juga:
Kesembuhan Pasien Covid-19 di Palangkaraya Mencapai 57%
Orang nomor satu di Jateng itu memahami dalam situasi dan kondisi seperti ini, tidak semua orang tua mampu untuk membeli seragam sekolah untuk anaknya.
Oleh karena itu, Ganjar mengimbau kepada seluruh SMA/SMK di bawah kewenangan Pemprov Jateng untuk tidak mewajibkan pembelian seragam.
"Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar.
Jika ada orang tua siswa yang tidak mampu, Ganjar berharap yang bersangkutan melapor kepada Pemprov Jateng agar bisa dibantu.
"Tapi kalau belum enggak boleh dipaksakan, bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)