Situbondo: Jenazah pasien covid-19 di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo, Jawa Timur, menumpuk. Tim pemulasaraan jenazah juga kewalahan akibat banyaknya pasien covid-19 yang meninggal sejak sepekan terakhir.
Kondisi ini mengakibatkan jenazah tertahan cukup lama di kamar mayat. Jenazah tersebut harus mengantre untuk proses pemulasaraan hingga proses pemakaman.
Berdasarkan video amatir warga, mayat pasien covid-19 terkonfirmasi menumpuk penuh di kamar jenazah RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Para anggota keluarga pun hanya bisa pasrah menunggu hingga jenazah keluarga mereka ditangani petugas.
"Jumlah pasien covid-19 yang meninggal cukup banyak. Sementara tim pemulasaraan hanya delapan orang. Itu pun hanya empat yang bekerja. Sebab, yang empat sakit karena kecapekan," kata Koordinator Pemulasaraan covid-19 Situbondo, Lukman Hasby, Selasa, 6 Juli 2021.
Baca: Pemkot Bekasi Bakal Tambah 16 Titik Penyekatan di Perbatasan
Lukman mengatakan, setiap hari, para petugas pemulasaraan bekerja hingga larut malam. Dari mulai memandikan jenazah, menggotong peti, hingga melalukan pemakaman.
"Selain banyak, kadang lokasi pemakaman juga jauh, sehingga membutuhkan waktu lama," ungkapnya.
Lukman mengungkap, dalam sehari, satu tim pemulasaraan covid-19 hanya bisa memakamkan sembilan jenazah. Jika lebih dari itu maka akan dilanjutkan keesokan harinya.
Diketahui, secara akumulatif kasus aktif covid-19 di Situbondo mencapai 3.320 kasus. Sedangkan 283 orang di antaranya meninggal.
Situbondo: Jenazah pasien
covid-19 di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo, Jawa Timur, menumpuk. Tim pemulasaraan jenazah juga kewalahan akibat banyaknya pasien covid-19 yang meninggal sejak sepekan terakhir.
Kondisi ini mengakibatkan jenazah tertahan cukup lama di kamar mayat. Jenazah tersebut harus mengantre untuk proses pemulasaraan hingga proses pemakaman.
Berdasarkan video amatir warga, mayat pasien covid-19 terkonfirmasi menumpuk penuh di kamar jenazah RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Para anggota keluarga pun hanya bisa pasrah menunggu hingga jenazah keluarga mereka ditangani petugas.
"Jumlah pasien covid-19 yang meninggal cukup banyak. Sementara tim pemulasaraan hanya delapan orang. Itu pun hanya empat yang bekerja. Sebab, yang empat sakit karena kecapekan," kata Koordinator Pemulasaraan covid-19 Situbondo, Lukman Hasby, Selasa, 6 Juli 2021.
Baca: Pemkot Bekasi Bakal Tambah 16 Titik Penyekatan di Perbatasan
Lukman mengatakan, setiap hari, para petugas pemulasaraan bekerja hingga larut malam. Dari mulai memandikan jenazah, menggotong peti, hingga melalukan pemakaman.
"Selain banyak, kadang lokasi pemakaman juga jauh, sehingga membutuhkan waktu lama," ungkapnya.
Lukman mengungkap, dalam sehari, satu tim pemulasaraan covid-19 hanya bisa memakamkan sembilan jenazah. Jika lebih dari itu maka akan dilanjutkan keesokan harinya.
Diketahui, secara akumulatif kasus aktif covid-19 di Situbondo mencapai 3.320 kasus. Sedangkan 283 orang di antaranya meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)