Solo: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali memunculkan klaster covid-19. Jika sebelumnyan di tingkat SD, kini kasus positif covid-19 terbaru mencuat di tingkat SMP.
Ketua Satgas Covid Kota Solo, Ahyani, mengungkapkan ada dua SMP negeri yang siswanya terpapar covid-19. Yakni SMP Negeri 4 Solo dan SMP Negeri 8 Solo.
"Temuan siswa positif covid-19 itu muncul dari pelaksanaan surveilans pada beberapa hari terakhir ini," kata Ahyani, Kamis, 21 Oktober 2021.
Baca: Pemkab Gresik Mulai PTM Kapasitas 100% Awal November
Wali Kota Gibran Rakabuming mendesak para orang tua untuk mengawasi perilaku anak anaknya usai jam sekolah. Gibran menegaskan, setiap siswa harus langsung kembali ke rumah usai sekolah. Bukan Nongkrong.
"Jangan sampai, pulang sekolah ngopi atau nongkrong dan melakukan kegiatan lain. Ini tidak sesuai SOP ( standar operasional prosedur). Usai sekolah ya seharusnya langsung pulang," kata Gibran di Balaikota.
Dia mengungkap, kasus covid-19 terhadap siswa merupakan orang tanpa gejala (OTG). Namun, tegas Gibran, harus mendapat perhatian serius.
"Saya tidak bisa serta merta menyalahkan sekolah. Namun ini harus ada monitoring dari orang tua. Mekanismenya jelas, dalam PTM, siswa harus diantar jemput orang tua," tegasnya.
Saat ini, sejumlah sekolah telah dijadwalkan tes acak dalam giat surveilans dengan metode PCR. Hal itu dilakukan setelah ditemukannya kasus klaster di lima SD, yang kemudian muncul di dua SMP negeri.
"Dari giat itu diketahui bahwa satu siswa terpapar corona dari SMPN 4 Solo dan sebelas siswa lainnya dari SMPN 8 Solo," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo kini melakukan tracing di sekolah dan pada kontak dekat juga kontak eratnya. Sedangkan PTM Terbatas dihentikan dan dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Baca: PTM Terbatas, 14 Siswa dan Guru di Kota Bandung Positif Covid-19
"Sekolah kita tutup sementara. PTM ditiadakan dan diganti dengan PJJ," jelasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 4 Solo Wuryanti membenarkan, ada satu siswanya terkonfirmasi positif saat giat surveilans dilakukan pada Senin, 18 Oktober 2021. Hasil itu didapat setelah dilakukan tes PCR.
"Total ada 30 siswa kelas VII dan tiga guru menjalani PCR di sekolah setempat, hasil dari tes tersebut keluar pada Selasa kemarin, dengan satu siswa terkonfirmasi positif covid-19," ujar Wuryanti.
Seiring adanya temuan kasus ini, PTM Terbatas dialihkan ke PJJ dan dilakukan tracking. Untuk siswa kelas VII mulai PTM Terbatas pada Senin, 18 Oktober 2021. (WJ)
Saat ini, sejumlah sekolah telah dijadwalkan tes acak dalam giat surveilans dengan metode PCR. Hal itu dilakukan setelah ditemukannya kasus klaster di lima SD, yang kemudian muncul di dua SMP negeri.
"Dari giat itu diketahui bahwa satu siswa terpapar corona dari SMPN 4 Solo dan sebelas siswa lainnya dari SMPN 8 Solo," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo kini melakukan tracing di sekolah dan pada kontak dekat juga kontak eratnya. Sedangkan PTM Terbatas dihentikan dan dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Baca: PTM Terbatas, 14 Siswa dan Guru di Kota Bandung Positif Covid-19
"Sekolah kita tutup sementara. PTM ditiadakan dan diganti dengan PJJ," jelasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 4 Solo Wuryanti membenarkan, ada satu siswanya terkonfirmasi positif saat giat surveilans dilakukan pada Senin, 18 Oktober 2021. Hasil itu didapat setelah dilakukan tes PCR.
"Total ada 30 siswa kelas VII dan tiga guru menjalani PCR di sekolah setempat, hasil dari tes tersebut keluar pada Selasa kemarin, dengan satu siswa terkonfirmasi positif covid-19," ujar Wuryanti.
Seiring adanya temuan kasus ini, PTM Terbatas dialihkan ke PJJ dan dilakukan tracking. Untuk siswa kelas VII mulai PTM Terbatas pada Senin, 18 Oktober 2021. (WJ)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)