BPBD Lebak Siagakan Posko 24 Jam Antisipasi Bencana
Antara • 29 Januari 2021 09:21
Lebak: Pelaksana harian (Plh) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, Febby Rizky Pratama, mengatakan pihaknya mendirikan posko dan akan beroperasi selama 24 jam guna mengantisipasi bencana.
"Kami mendirikan posko utama itu dengan melibatkan 12 petugas kebencanaan dan relawan dengan cara piket bergiliran," kata Febby Rizky, Kamis, 28 Januari 2021.
Pengoptimalan posko utama selama 24 jam itu guna percepatan penyelamatan dan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Petugas di posko utama menjadi bagian terdepan untuk memberikan pertolongan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar akibat bencana alam.
Baca juga: Penduduk Miskin di Bogor Bertambah 2,6% Akibat Pandemi Covid-19
Saat ini, ujar Febby, curah hujan cenderung meningkat di wilayah Kabupaten Lebak dan berpeluang menimbulkan bencana banjir sekaligus longsor.
"Kami minta petugas dan relawan di posko utama dapat mempersiapkan peralatan evakuasi dengan kondisi baik dan bisa dioperasikan," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2021 sehingga berpeluang menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami telah menyampaikan surat imbauan untuk kewaspadaan kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan yang rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan," tuturnya.
Menurut dia, saat ini daerah yang rawan banjir tersebar di 16 kecamatan karena lokasi pemukiman warga berada di bantaran Sungai Ciujung, Ciberang, Cidurian dan Cimadur. Ke-16 kecamatan itu antara lain Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar dan Cimarga.
Sedangkan, lokasi rawan longsor di 14 kecamatan antara lain Bayah, Sobang, Lebakgedong. Kemudian Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar, dan Cilograng.
"Semua lokasi longsor itu berada di pegunungan dan perbukitan," ucapnya.
Baca juga: Waspadai Erupsi Tangkuban Parahu Akibat Aktivitas Sesar Lembang
BPBD Lebak menyiagakan logistik berupa beras, lauk pauk, minuman kemasan, makanan bayi, susu, makanan kering dan obat-obatan. Persediaan logistik dipastikan aman untuk kebutuhan selama setahun ke depan.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga yang diterjang bencana alam, seperti perahu karet, perahu motor, pakaian pelampung, penyedot air, tambang, tenda, tikar dan gergaji mesin.
"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan bencana alam," jelasnya.
Lebak: Pelaksana harian (Plh) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, Febby Rizky Pratama, mengatakan pihaknya mendirikan posko dan akan beroperasi selama 24 jam guna
mengantisipasi bencana.
"Kami mendirikan posko utama itu dengan melibatkan 12 petugas kebencanaan dan relawan dengan cara piket bergiliran," kata Febby Rizky, Kamis, 28 Januari 2021.
Pengoptimalan posko utama selama 24 jam itu guna percepatan penyelamatan dan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Petugas di posko utama menjadi bagian terdepan untuk memberikan pertolongan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar akibat bencana alam.
Baca juga:
Penduduk Miskin di Bogor Bertambah 2,6% Akibat Pandemi Covid-19
Saat ini, ujar Febby, curah hujan cenderung meningkat di wilayah Kabupaten Lebak dan berpeluang menimbulkan bencana banjir sekaligus longsor.
"Kami minta petugas dan relawan di posko utama dapat mempersiapkan peralatan evakuasi dengan kondisi baik dan bisa dioperasikan," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2021 sehingga berpeluang menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami telah menyampaikan surat imbauan untuk kewaspadaan kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan yang rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan," tuturnya.