Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

Sri Sultan DIY Tak Ikut Divaksin Covid-19

Ahmad Mustaqim • 11 Januari 2021 12:58
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah merencanakan penyuntikan vaksin covid-19 pertama ke sejumlah orang. Beberapa di antaranya diambil dari kalangan pejabat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
 
“Total ada 15 orang yang divaksin pertama, termasuk saya,” kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie, di Yogyakarta, Senin, 11 Januari 2021.
 
Selain Pembajun, di antara 15 orang itu yakni Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, perwakilan Polda DIY, dan perwakilan Korem 072 Pamungkas. Selain itu, ada perwakilan organisasi profesi, hingga tokoh masyarakat.

“Kita sebut tokoh vaksinasi perdana. Vaksinasi akan dilaksanakan di Bangsal Kepatihan, 14 Januari 2021,” ujarnya
 
Baca juga: RS Bhayangkara Palembang Ambil Sampel DNA Ibu Korban Sriwijaya Air
 
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X tak masuk dalam daftar 15 orang itu. Pembajun mengatakan, syarat orang yang akan menerima vaksin merek sinovac harus berusia antara 18 tahun hingga 59 tahun. Sementara, usia Sri Sultan 74 tahun.
 
“Pada saatnya akan ada vaksin untuk lansia. Sri Sultan akan tetap hadir pelaksanaan (vaksinasi pertama di DIY) itu,” kata dia.
 
Ia menambahkan, jatah vaksin covid-19 untuk DIY total 2.605.179 dosis. Proses vaksinasi akan dilakukan empat tahap. Tahap pertama vaksinasi sudah diterima 25.340 dosis dari Biofarma Bandung pada 5 Januari 2021.
 
Sasaran vaksin tahap pertama selain 15 tokoh, yakni tenaga dan pegawai kesehatan. Baik di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik.
 
“Tidak hanya dokter dan perawat, tapi juga pengemudi dan petugas kebersihan di fasilitas kesehatan akan mendapatkan vaksinasi yang pertama,” imbuhnya.
 
 

Selesai tahap pertama, nantinya akan menyusul tahap kedua dengan sasaran petugas pelayanan publik, tahap ke tiga dengan sasaran masyarakat rentan, dan tahap keempat untuk pelaku ekonomi esensial dan masyarakat umum. 
 
Di sisi lain, Pemda DIY tak memberlakukan aturan khusus pada proses vaksinasi covid-19. Pemerintah hanya mengandalkan kesadaran masyarakat.
 
"Vaksinasi bukan hal pokok. Aturan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan tangan) tetap harus,” ucap Pembajun.
 
Menurut dia vaksinasi covid-19 tak hanya dilakukan di Indonesia. Keputusan pemerintah di berbagai negara untuk lockdown maupun pembatasan aktivitas warga tetap sulit untuk menekan laju penularan covid-19.
 
Baca juga: Mensos Pastikan Beri Pendampingan kepada Keluarga Korban Sriwijaya Air
 
“Kita harus cepat. Virusnya enggak berhenti dan bermutasi. Supaya tak banyak meninggal dan tertular, salah satu metode yang tepat adalah vaksinasi,” tuturnya.
 
Ia berharap capaian vaksinasi covid-19 akan berjalan baik. Sebagaimana imunisasi Measles Rubella (MR), DIY mampu mencapai target hingga 98 persen. Capaian itu tertinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
 
“SOP atau mekanisme pelaksanaan imunisasi (vaksin covid-19) insyaallah kita lakukan dengan baik. Vaksin akan dilakukan setelah ada perintah dari pusat. Jika belum, tak akan kami lakukan,” jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan