Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mewacanakan menggabung sejumlah sekolah. Wacana itu terjadi setelah proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) minim pendaftar.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko, mengatakan banyak sekolah dasar (SD) negeri yang kekurangan siswa, mulai di Kecamatan Pandak, Dlingo, hingga Sedayu.
"Ada sekitar 10 sekolah (SD) yang kekurangan siswa atau (jumlah pendaftar) di bawah standar," kata Isdarmoko saat dihubungi, Jumat, 17 Juni 2022.
Baca: PPDB 2022, Kemendikbudristek: Permendikbud 1 Tahun 2021 Masih Relevan
Dia mengatakan jumlah standar rombongan belajar (rombel) minimal sebanyak 28 siswa. Namun situasi saat ini ada yang jumlah siswanya hanya 20 siswa. Bahkan saat PPDB ada yang hanya mendapat 15 siswa.
Menurut dia jumlah siswa 15 anak cukup tersebut masih wajar. Di sisi lain, ada SD di Kabupaten Pandak yang hanya mendapat 10 siswa.
"Untuk sekolah yang jumlah siswanya (pendaftar) di bawah 10 siswa, paling ada lima sekolah," jelasnya.
Isdarmoko mengatakan SD di Pandak sempat diwacanakan digabung (regrouping) dengan sekolah lain. Menurut dia, sekolah dengan jumlah siswa di bawah 10 efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan karena dana bantuan operasional (BOS) juga sedikit.
"Usulan regrouping apabila sekolah muridnya minim memang untuk efektivitas, efisensi guru. Guru bisa dipindahkan karena banyak sekolah kurang guru. Selain itu anggaran bisa ngirit," ungkapnya.
Akan tetapi, rencana penggabungan sekolah itu belum bisa dilakukan karena ditolak warga. Penolakan itu karena lokasi sekolah yang digabungkan akan lebih jauh mengaksesnya. Menurut dia pemerintah lantas mempertahankan sekolah tersebut.
Ia menambahkan ada sebanyak 364 SD di Kabupaten Bantul. Sebanyak 281 SD di antaranya berstatus negeri dan sisanya swasta. Menurut dia, sekolah yang masih kekurangan siswa masih dibolehkan menerima pendaftar agar bisa memenuhi kuota.
"Meski PPDB sudah ditutup, sekolah yang kurang murid silakan menerima pendaftar," ujarnya.
Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mewacanakan menggabung sejumlah sekolah. Wacana itu terjadi setelah proses penerimaan peserta didik baru (
PPDB) minim pendaftar.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko, mengatakan banyak sekolah dasar (SD) negeri yang kekurangan siswa, mulai di Kecamatan Pandak, Dlingo, hingga Sedayu.
"Ada sekitar 10 sekolah (SD) yang kekurangan siswa atau (jumlah pendaftar) di bawah standar," kata Isdarmoko saat dihubungi, Jumat, 17 Juni 2022.
Baca:
PPDB 2022, Kemendikbudristek: Permendikbud 1 Tahun 2021 Masih Relevan
Dia mengatakan jumlah standar rombongan belajar (rombel) minimal sebanyak 28 siswa. Namun situasi saat ini ada yang jumlah siswanya hanya 20 siswa. Bahkan saat PPDB ada yang hanya mendapat 15 siswa.
Menurut dia jumlah siswa 15 anak cukup tersebut masih wajar. Di sisi lain, ada SD di Kabupaten Pandak yang hanya mendapat 10 siswa.
"Untuk sekolah yang jumlah siswanya (pendaftar) di bawah 10 siswa, paling ada lima sekolah," jelasnya.
Isdarmoko mengatakan SD di Pandak sempat diwacanakan digabung (regrouping) dengan sekolah lain. Menurut dia, sekolah dengan jumlah siswa di bawah 10 efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan karena dana bantuan operasional (BOS) juga sedikit.
"Usulan regrouping apabila sekolah muridnya minim memang untuk efektivitas, efisensi guru. Guru bisa dipindahkan karena banyak sekolah kurang guru. Selain itu anggaran bisa ngirit," ungkapnya.
Akan tetapi, rencana penggabungan sekolah itu belum bisa dilakukan karena ditolak warga. Penolakan itu karena lokasi sekolah yang digabungkan akan lebih jauh mengaksesnya. Menurut dia pemerintah lantas mempertahankan sekolah tersebut.
Ia menambahkan ada sebanyak 364 SD di Kabupaten Bantul. Sebanyak 281 SD di antaranya berstatus negeri dan sisanya swasta. Menurut dia, sekolah yang masih kekurangan siswa masih dibolehkan menerima pendaftar agar bisa memenuhi kuota.
"Meski PPDB sudah ditutup, sekolah yang kurang murid silakan menerima pendaftar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)