Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra. ANTARA Jatim/ Asmaul
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra. ANTARA Jatim/ Asmaul

Kejiwaan Pembacok Orang Tua dan Tetangga sampai Tewas Diperiksa

Antara • 08 Maret 2022 09:47
Kediri" Kepolisian Resor (Polres) Kediri memeriksakan kondisi kesehatan dan kejiwaan R (35), pelaku penyerangan warga di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
 
"Pelaku kami amankan dan sementara ini kami kirim ke RS Bhayangkara. Kondisi pelaku, kami lihat, tersangka masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, Selasa, 8 Maret 2022.
 
Dia mengatakan pemeriksaan terhadap pelaku meliputi cek kesehatan, termasuk kondisi kejiwaan, di RS Bhayangkara Kediri, sehingga diperoleh keterangan terkait kondisi medis pelaku.

Rizkika menjelaskan saat ditangkap di rumahnya, pelaku tidak memberikan perlawanan. Sebelumnya, pelaku sempat kabur ke kebun lalu masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang, hingga kemudian polisi datang dan menangkapnya.
 
Baca juga: Imigran Rohingya Akan Diberi Tempat Layak, Vaksinasi Jadi Syarat Wajib
 
Korban penyerangan dan pembacokan oleh R ada 10 orang, tiga di antaranya meninggal dunia, satu kritis, dan enam lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
 
"Update korban sekitar 10 orang. Tiga orang meninggal dunia, satu kritis, enam luka. Untuk TKP (tempat kejadian perkara) kami simpulkan (ada) empat TKP," jelasnya.
 
Hingga kini, kepolisian masih mengusut kasus penyerangan dan pembacokan oleh R dengan memeriksa enam orang saksi.
 
Pihaknya juga masih menunggu untuk memeriksa anggota keluarga R yang menjadi korban dan masih dirawat di rumah sakit, yakni ayah, ibu, dan adik.
 
Baca juga: Pria di Kediri Ngamuk Bacok Orang Tua dan Tetangga sampai Tewas
 
Sementara itu, Kepala Desa Pojok Darwanto mengatakan sebelum insiden penyerangan, R sempat cekcok dengan ibunya pada Senin pagi, 7 Maret 2022. Kemudian, pada siang hari, pelaku mengamuk dengan membawa celurit
 
"Jadi siapa pun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat," kata Darwanto.
 
Sementara itu, Ketua RT 41 Desa Pojok Nurkholis, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, mengaku dirinya sempat dikejar pelaku dengan membawa celurit. Dia berhasil menghindar dan menyelamatkan diri.
 
"Kejadiannya cepat, paling tidak sampai 15 menit. Kesehariannya orangnya tertutup," kata Nurkholis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan