Malang: Pembangunan Jembatan Tlogomas di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, tersendat. Molornya proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut diduga akibat banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, pada Kamis, 4 November 2021.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan seharusnya kontrak proyek Jembatan Tlogomas berakhir pada 28 Desember 2021. Namun, proyek tersebut hingga kini masih belum rampung.
"Terjadi keterlambatan karena ada banjir bandang beberapa waktu yang lalu. Jadi terhambat karena itu," katanya saat meninjau area Jembatan Tlogomas, Rabu 29 Desember 2021.
Sutiaji menerangkan, ada dua proyek besar yang sedang digarap Pemkot Malang saat ini. Yaitu Jembatan Tlogomas dan Malang Creative Center (MCC).
Baca: Menkominfo Targetkan Infrastruktur Digital Kelar Pada 2024
"Kalau untuk MCC progresnya sudah 55 persen dan mengalami deviasi positif sebanyak 3 persen dari rencana. Positif artinya progress lebih bagus dari rencana," jelasnya.
Sutiaji mengaku, dua proyek besar perlu ditinjau lantaran menggunakan dana dari APBD Kota Malang Tahun Anggaran 2021. Sebab, 2021 akan segera berakhir.
"Saya berharap pembangunan kedua proyek ini dapat terselesaikan di tahun 2022 mendatang. Sehingga dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Malang," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, menjelaskan keterlambatan pembangunan Jembatan Tlogomas perlu disikapi dengan mekanisme Permendagri 77.
Baca: Presiden: Bendungan Kunci Kedaulatan Pangan
"Caranya seperti apa, ya kita memohon review APIP. Nanti dari PU memohon ke Inspektorat, kemudian APIP meninjau lokasi, dan dilihat progresnya seberapa. Nanti akan muncul perhitungan kita membayarnya berapa, kemudian sisanya dialokasikan di tahun 2022," kata Diah.
Sedangkan untuk MCC, lanjutnya, telah ditargetkan selesai 100 persen pada 22 Juli 2022. Untuk tahun ini hanya ditargetkan menyelesaikan struktur sampai ke lantai delapan.
"Dari sisi progress di tahun 2021 itu sudah bagus dan sudah diserap juga Rp25 Miliar nya, 100 persen. Sehingga nanti di tahun 2022 anggaran sisa kontraknya sebanyak Rp73 Miliar," bebernya.
"Kita doakan bersama agar kedua proyek ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat seperti keinginan Bapak Walikota," imbuhnya.
Malang: Pembangunan
Jembatan Tlogomas di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, tersendat. Molornya proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut diduga akibat banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, pada Kamis, 4 November 2021.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan seharusnya kontrak proyek Jembatan Tlogomas berakhir pada 28 Desember 2021. Namun, proyek tersebut hingga kini masih belum rampung.
"Terjadi keterlambatan karena ada banjir bandang beberapa waktu yang lalu. Jadi terhambat karena itu," katanya saat meninjau area Jembatan Tlogomas, Rabu 29 Desember 2021.
Sutiaji menerangkan, ada dua proyek besar yang sedang digarap Pemkot Malang saat ini. Yaitu Jembatan Tlogomas dan Malang Creative Center (MCC).
Baca: Menkominfo Targetkan Infrastruktur Digital Kelar Pada 2024
"Kalau untuk MCC progresnya sudah 55 persen dan mengalami deviasi positif sebanyak 3 persen dari rencana. Positif artinya progress lebih bagus dari rencana," jelasnya.
Sutiaji mengaku, dua proyek besar perlu ditinjau lantaran menggunakan dana dari APBD Kota Malang Tahun Anggaran 2021. Sebab, 2021 akan segera berakhir.
"Saya berharap pembangunan kedua proyek ini dapat terselesaikan di tahun 2022 mendatang. Sehingga dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Malang," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, menjelaskan keterlambatan pembangunan Jembatan Tlogomas perlu disikapi dengan mekanisme Permendagri 77.
Baca: Presiden: Bendungan Kunci Kedaulatan Pangan
"Caranya seperti apa, ya kita memohon review APIP. Nanti dari PU memohon ke Inspektorat, kemudian APIP meninjau lokasi, dan dilihat progresnya seberapa. Nanti akan muncul perhitungan kita membayarnya berapa, kemudian sisanya dialokasikan di tahun 2022," kata Diah.
Sedangkan untuk MCC, lanjutnya, telah ditargetkan selesai 100 persen pada 22 Juli 2022. Untuk tahun ini hanya ditargetkan menyelesaikan struktur sampai ke lantai delapan.
"Dari sisi progress di tahun 2021 itu sudah bagus dan sudah diserap juga Rp25 Miliar nya, 100 persen. Sehingga nanti di tahun 2022 anggaran sisa kontraknya sebanyak Rp73 Miliar," bebernya.
"Kita doakan bersama agar kedua proyek ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat seperti keinginan Bapak Walikota," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)