Pekalongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menetapkan darurat rob hingga 14 hari ke depan. Lantaran, banjir akibat air laut pasang itu masih menggenang.
Di Pekalongan, jalan-jalan utama terendam banjir rob. Yakni Jalan Surabaya, Jalan Semarang, Jalan Patiunus, Jalan WR Supratman, Jalan Kusuma Bangsa, dan Jalan Merak.
"Saya sudah tetapkan sebagai darurat bencana banjir rob supaya segera dilakukan penanganan dengan cepat karena sudah 7.700 keluarga terdampak di kota ini," ujar Wali Kota Pekalongan, M Saelany Mahfudz, Minggu, 7 Juni 2020, melansir Media Indonesia.
Dia mengaku menetapkan darurat bencana untuk memudahkan penanganan, agar anggaran darurat bencana segera turun. Lantaran keterbatasan anggaran pemkot, sehingga sulit melakukan penanganan.
"Terutama memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat diterjang banjir. Selain infrastruktur rusak, beberapa tanggul sungai, yaitu Bremi, Meduri, Pasir Sari, dan Slamaran juga jebol dan menyebabkan air laut merendam tiga kecamatan," bebernya.
Pantauan Media Indonesia, kawasan pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa masih dilanda rob. Yakni Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, dan Jepara dengan ketinggian air 20 sampai 100 sentimeter.
Wilayah yang terdampak banjir merendam tambak, sawah, dan permukiman warga. Akibatnya, puluhan ribu keluarga terkena dampaknya. Arus lalu lintas juga terganggu karena jalan raya pantura dari Semarang sampai Demak terendam setinggi 30 sentimeter.
Baca: 22 Rumah di Aceh Selatan Rusak Diterjang Gelombang Tinggi
Sementara itu, di Kabupaten Demak, pun terjadi rob. Pemkab Demak mengaku telah menyampaikan perihal bencana tersebut ke pemerintah daerah dan pusat.
"Telah disampaikan ke gubernur dan pemerintah pusat karena kita tidak memiliki anggaran cukup," kata Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto.
Joko mengaku sepanjang 45 kilometer wilayah pantura di Demak terendam banjir rob, dengan puluhan ribu warga terdampak. Namun, Pemkab Demak belum dapat berbuat.
Banjir rob juga melanda Kota Semarang. Yakni di area Pelabuhan Tanjung Emas, seperti kawasan Industri Terboyo, Tambaklorok, Bandarharjo, Pelindo, Mangunharjo, dan Madukoro.
Pemkot Semarang telah memasang pompa air berkapasitas 250 liter per detik di area terendam banjir rob. Selain itu, di beberapa titik sumber masuknya air rob, dibendung menggunakan karung berisi tanah, batu, dan pasir.
"Kami juga melakukan penyedotan untuk menguras banjir," kata Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari.
Pekalongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menetapkan darurat rob hingga 14 hari ke depan. Lantaran, banjir akibat air laut pasang itu masih menggenang.
Di Pekalongan, jalan-jalan utama terendam banjir rob. Yakni Jalan Surabaya, Jalan Semarang, Jalan Patiunus, Jalan WR Supratman, Jalan Kusuma Bangsa, dan Jalan Merak.
"Saya sudah tetapkan sebagai darurat bencana banjir rob supaya segera dilakukan penanganan dengan cepat karena sudah 7.700 keluarga terdampak di kota ini," ujar Wali Kota Pekalongan, M Saelany Mahfudz, Minggu, 7 Juni 2020, melansir
Media Indonesia.
Dia mengaku menetapkan darurat bencana untuk memudahkan penanganan, agar anggaran darurat bencana segera turun. Lantaran keterbatasan anggaran pemkot, sehingga sulit melakukan penanganan.
"Terutama memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat diterjang banjir. Selain infrastruktur rusak, beberapa tanggul sungai, yaitu Bremi, Meduri, Pasir Sari, dan Slamaran juga jebol dan menyebabkan air laut merendam tiga kecamatan," bebernya.
Pantauan Media Indonesia, kawasan pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa masih dilanda rob. Yakni Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, dan Jepara dengan ketinggian air 20 sampai 100 sentimeter.
Wilayah yang terdampak banjir merendam tambak, sawah, dan permukiman warga. Akibatnya, puluhan ribu keluarga terkena dampaknya. Arus lalu lintas juga terganggu karena jalan raya pantura dari Semarang sampai Demak terendam setinggi 30 sentimeter.
Baca: 22 Rumah di Aceh Selatan Rusak Diterjang Gelombang Tinggi
Sementara itu, di Kabupaten Demak, pun terjadi rob. Pemkab Demak mengaku telah menyampaikan perihal bencana tersebut ke pemerintah daerah dan pusat.
"Telah disampaikan ke gubernur dan pemerintah pusat karena kita tidak memiliki anggaran cukup," kata Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto.
Joko mengaku sepanjang 45 kilometer wilayah pantura di Demak terendam banjir rob, dengan puluhan ribu warga terdampak. Namun, Pemkab Demak belum dapat berbuat.
Banjir rob juga melanda Kota Semarang. Yakni di area Pelabuhan Tanjung Emas, seperti kawasan Industri Terboyo, Tambaklorok, Bandarharjo, Pelindo, Mangunharjo, dan Madukoro.
Pemkot Semarang telah memasang pompa air berkapasitas 250 liter per detik di area terendam banjir rob. Selain itu, di beberapa titik sumber masuknya air rob, dibendung menggunakan karung berisi tanah, batu, dan pasir.
"Kami juga melakukan penyedotan untuk menguras banjir," kata Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)