Makassar: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemprov mudik ke kampung halamannya. Hal ini guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 (korona).
"Yang perlu kita antisipasi sekarang ini adalah para pemudik. Saya ingin tegaskan sekali lagi agar ASN tidak mudik," kata, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 7 April 2020.
Nurdin menyebut larangan ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 36 Tahun 2020, yang mengatur pembatasan berpergian keluar daerah atau mudik. "Ini sudah kita jelaskan dan kita tidak akan memberikan tolerir bagi ASN yang mudik," tegasnya.
Mengantisipasi pemudik yang datang dari luar masuk ke Sulawesi Selatan, mantan Bupati Bantaeng itu meminta instansi terkait memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk wilayahnya. Seperti bandara, pelabuhan, dan perbatasan daerah.
Baca: 3.363 Pekerja di Sulsel Dirumahkan
"Jangan sampai ada penularan baru lagi selain yang ada sekarang. Nah, kita bisa lihat Makassar ini salah satu penularan itu dari kloter umroh, yang kedua bawaan dari keluarga," jelasnya.
Sejauh ini, Pemprov Sulsel terus melakukan pencegahan penularan virus korona. Salah satunya terus mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak sosial dan fisik.
Pemerintah juga menganggarkan sebesar Rp500 miliar dari APBD untuk penanganan virus korona. Dana itu rencananya digunakan untuk melakukan renovasi rumah sakit khusus perawatan pasien virus korona. Tidak hanya itu, dana hasil revisi dari kegiatan, relokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa ini juga akan digunakan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Anggaran penanganan ini untuk perbaikan rumah sakit, pembelian alat-alat kesehatan, perbaikan fasilitas kamar, obat-obatan, dan anggaran untuk sosial safety net," kata, Kepala Bappelitbangda Sulsel, Yusran Yusuf, beberapa waktu lalu.
Makassar: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemprov mudik ke kampung halamannya. Hal ini guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 (korona).
"Yang perlu kita antisipasi sekarang ini adalah para pemudik. Saya ingin tegaskan sekali lagi agar ASN tidak mudik," kata, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 7 April 2020.
Nurdin menyebut larangan ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 36 Tahun 2020, yang mengatur pembatasan berpergian keluar daerah atau mudik. "Ini sudah kita jelaskan dan kita tidak akan memberikan tolerir bagi ASN yang mudik," tegasnya.
Mengantisipasi pemudik yang datang dari luar masuk ke Sulawesi Selatan, mantan Bupati Bantaeng itu meminta instansi terkait memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk wilayahnya. Seperti bandara, pelabuhan, dan perbatasan daerah.
Baca:
3.363 Pekerja di Sulsel Dirumahkan
"Jangan sampai ada penularan baru lagi selain yang ada sekarang. Nah, kita bisa lihat Makassar ini salah satu penularan itu dari kloter umroh, yang kedua bawaan dari keluarga," jelasnya.
Sejauh ini, Pemprov Sulsel terus melakukan pencegahan penularan virus korona. Salah satunya terus mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak sosial dan fisik.
Pemerintah juga menganggarkan sebesar Rp500 miliar dari APBD untuk penanganan virus korona. Dana itu rencananya digunakan untuk melakukan renovasi rumah sakit khusus perawatan pasien virus korona. Tidak hanya itu, dana hasil revisi dari kegiatan, relokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa ini juga akan digunakan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Anggaran penanganan ini untuk perbaikan rumah sakit, pembelian alat-alat kesehatan, perbaikan fasilitas kamar, obat-obatan, dan anggaran untuk sosial safety net," kata, Kepala Bappelitbangda Sulsel, Yusran Yusuf, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)