Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio. (Branda Antara)
Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio. (Branda Antara)

94% Anak di Surabaya Sudah Imunisasi Polio

Amaluddin • 24 Januari 2024 20:29
Surabaya: SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio putaran pertama di Kota Surabaya telah mencapai 94,02 persen atau 309.920 anak usia 0–7 tahun atau 8 tahun kurang dari sehari. Sementara target imunisasi polio di Surabaya mencapai 329.616 anak.
 
"Capaian Sub PIN Polio dapat tinggi dan merata di semua wilayah Kota Surabaya, karena dukungan berbagai pihak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Rabu, 24 Januari 2024.
 
Baca: Pemkot Solo Selesaikan Sweeping Anak Belum Imunisasi Polio Pekan Ini
 

Nanik mengatakan capaian ini tak lepas dari peran serta masyarakat, OPD terkait, Camat, Lurah, Puskesmas, Bunda PAUD, Kader Surabaya Hebat (KSH), TP PKK, serta Civitas Akademika dari Perguruan Tinggi Kesehatan di Kota Surabaya. Agar target tercapai 100 persen, Dinkes Kota Surabaya menggiatkan strategi sweeping (penyisiran) Sub PIN Polio.
 
Penyisiran ini dilakukan di berbagai tempat, mulai dari pos pelayanan imunisasi Balai RW, Kelurahan, sekolah-sekolah, Tempat-tempat Umum (TTU), stasiun kereta api, terminal, mal, hingga door to door ke rumah warga.

“Berbagai upaya telah dilakukan secara sinergis sebagai strategi percepatan Sub PIN Polio Kota Surabaya. Adapun strategi percepatan yang saat ini dilaksanakan selain sweeping adalah mengoptimalkan cakupan di seluruh wilayah perbatasan dan membuka pos Sub PIN Polio di TTU,” jelasnya.
 
Kata Nanik, selama pelaksanaan Sub PIN Polio hingga saat ini belum ditemukan kendala berarti. Hanya saja, sempat ada beberapa penolakan dari orang tua anak terhadap kegiatan imunisasi tersebut. "Tapi ini wajar terjadi di setiap pelaksanaan imunisasi baik itu rutin meupun insidentil," ungkapnya.
 
Sebelum pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Surabaya, kata Nanik, petugas Puskesmas bersama lintas sektor sangat gencar melakukan sosialisasi Sub PIN Polio melalui edukasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Edukasi KIE itu bisa diketahui melalui berbagai platform, mulai media sosial (medsos), flyer, poster, pemutaran video dan suara imbauan Wali Kota Eri Cahyadi di tempat-tempat strategis.
 
“Hal itu dilakukan agar dalam pelaksanaannya hambatan-hambatan yang muncul dapat di minimalisir,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan