Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati melaporkan Pesulap Merah Marcel Radival ke Polda Jatim, Rabu, 3 Agustus 2022. Medcom.id/Amaluddin
Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati melaporkan Pesulap Merah Marcel Radival ke Polda Jatim, Rabu, 3 Agustus 2022. Medcom.id/Amaluddin

PWNU Jatim Sebut Metode Pengobatan Gus Samsudin Cendrung Dukun

Amaluddin • 04 Agustus 2022 19:21
Surabaya: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyoroti perseteruan Gus Samsudin dengan Marcel Radhival alias Pesulap Merah. Salah satu yang disorot PWNU adalah metode pengobatan Samsudin di Padepokan Nur Dzat Sejati, Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar.
 
"Metode pengobatan Samsudin sendiri lebih cenderung ala dukun," kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jatim, Ahmad Asyhar Shofwan, saat dikonfirmasi, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
Baca: Polisi Belum Temukan Unsur Pidana dari Laporan Gus Samsudin

Ishari, sapaan akrabnya, mengatakan PWNU Jatim sendiri pernah membahas fenomena dukun, pengobatan alternatif, ramalan hingga jasa orang-orang pintar tahun 2010 melalui bahtsul masail. Hasilnya PWNU melarang praktik semacam itu dengan catatan.
 
"Maka itu, masyarakat yang mempercayai, meyakini, membenarkan atau tashdiq kepada mereka (dukun dan semacamnya) sebagai penentu, pemberi dan seterusnya, maka itu tidak boleh atau haram bahkan bisa kufur," jelasnya.

Ishari menegaskan jika seseorang yang percaya dengan dukun, maka salatnya tidak akan diterima selama 40 hari. "Yang terjadi di Gus Samsudin ini kan samar, kita gak tahu, kita gak menyinggung nama orang. Tapi ketika kalau ada jasa jin, misal kertas jadi uang, itu kan bantuan jin itu gak boleh minimal haram," ungkapnya.
 
Oleh karena itu, Ishari mengimbau masyarakat agar tidak terjebak dengan hal-hal yang kaitannya dukun atau peramal. Ishari menekankan bahwa sebagai umat Islam hanya perlu meminta dan berdoa ke Allah SWT. Serta mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW. "Untuk meminta saran atau arahan, maka bisa datang ke kiai maupun ustadz," ujarnya.
 
Sementara Bendahara GP Anshor Jatim, Muhammad Fawait, lebih menyoroti sematan Gus pada nama Samsudin. Menurut dia istilah kiai dan gus itu tidak bisa asal comot.
 
"Ini yang harus diluruskan. Kalau Kiai atau ulama itu harus jelas sanad keilmuannya. Sedangkan Gus harus jelas nasabnya. Jadi, masyarakat jangan mudah percaya pada orang yang mengaku kiai atau gus. Lihat dulu sanad dan nasabnya," tegas Fawait.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan