Mentawai: Gempa yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dengan magnitudo 6,4 pada pukul 10.29 WIB, Senin, 29 Agustus 2022, merusak sejumlah fasilitas umum di kawasan Siberut Barat. Gempa ini rentetan dari lindu yang terjadi pada Senin, 29 Agustus 2022, dini hari.
Gempa terbesar dari rentetan gempa yang terjadi sejak Minggu malam, 28 Agustus 2022, dan membuat warga Desa Simalegi sehingga mereka lari berhamburan ke luar ruangan. Guncangan gempa juga dirasakan warga Desa Bosua Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, hingga ke Kota Padang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai belum menerima laporan korban jiwa maupun luka-luka. “Belum ada informasi korban jiwa baik itu yang meninggal dan lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal, dalam tayangan Headline News di Metro TV, Senin, 29 Agustus 2022.
Akmal menyebut BPBD masih mengumpulkan data terkait kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa berkekkuatan 6,4 magnitudo tersebut. Bangunan yang rusak di antaranya ialah gedung sekolah di Simatalu dan Puskesmas yang ada di Simalegi.
Sementara itu, Kecamatan Siberut Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Siberut Barat tidak banyak terdampak gempa. Namun, warga yang merasakan guncangan memilih mengungsi ke luar ruangan.
"Tapi kemudian beraktivitas lagi, kembali ke ruangan,” kata dia.
BPBD Kepulauan Mentawai mencatat jumlah pengungsi mencapai 2.326 orang. Seluruh pengungsi berasal dari tujuh dusun yang ada di Desa Simalegi. Mereka bertahan di pengungsian karena khawatir dengan gempa susulan.
Sejumlah tenda darurat didirikan di sejumlah titik. BPBD Kepulauan Mentawai mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi gempa dan warga terdampak. (Annisa Ambarwaty)
Mentawai: Gempa yang mengguncang Kepulauan Mentawai,
Sumatra Barat, dengan magnitudo 6,4 pada pukul 10.29 WIB, Senin, 29 Agustus 2022, merusak sejumlah fasilitas umum di kawasan Siberut Barat. Gempa ini rentetan dari lindu yang terjadi pada Senin, 29 Agustus 2022, dini hari.
Gempa terbesar dari rentetan gempa yang terjadi sejak Minggu malam, 28 Agustus 2022, dan membuat warga Desa Simalegi sehingga mereka lari berhamburan ke luar ruangan. Guncangan
gempa juga dirasakan warga Desa Bosua Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, hingga ke Kota Padang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai belum menerima laporan korban jiwa maupun luka-luka. “Belum ada informasi korban jiwa baik itu yang meninggal dan lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal, dalam tayangan
Headline News di
Metro TV, Senin, 29 Agustus 2022.
Akmal menyebut BPBD masih mengumpulkan data terkait kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa berkekkuatan 6,4 magnitudo tersebut. Bangunan yang rusak di antaranya ialah gedung sekolah di Simatalu dan Puskesmas yang ada di Simalegi.
Sementara itu, Kecamatan Siberut Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Siberut Barat tidak banyak terdampak
gempa. Namun, warga yang merasakan guncangan memilih mengungsi ke luar ruangan.
"Tapi kemudian beraktivitas lagi, kembali ke ruangan,” kata dia.
BPBD Kepulauan Mentawai mencatat jumlah pengungsi mencapai 2.326 orang. Seluruh pengungsi berasal dari tujuh dusun yang ada di Desa Simalegi. Mereka bertahan di pengungsian karena khawatir dengan gempa susulan.
Sejumlah tenda darurat didirikan di sejumlah titik. BPBD Kepulauan Mentawai mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi gempa dan warga terdampak.
(Annisa Ambarwaty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)