Malang: Polisi berencana menggandeng saksi ahli mengusut kasus keracunan massalratusan mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB). Ratusan mahasiswa itu sebelumnya dilaporkan keracunan saat mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro, mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium, keracunan massal ini disebabkan oleh makanan yang mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli). Setelah mengetahui penyebabnya, polisi bakal melakukan pendalaman.
"Kemudian, rencana tindak lanjut kami, kami akan berkordinasi dengan saksi ahli dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk melakukan pemeriksaan. Khususnya terhadap hasil pemeriksaan laboratorium ini," katanya, Selasa 14 Februari 2023.
Wahyu menerangkan, sejauh ini polisi masih memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus keracunan massal mahasiswa UB tersebut. Di antaranya adalah Wakil Dekan FT UB serta enam orang juru masak yang memasak makanan untuk mahasiswa UB.
"Setelah nanti kami memeriksa saksi ahli, kami akan melakukan pengembangan lainnya," imbuhnya.
Kepada polisi, para juru masak ini mengaku tidak menemukan kendala saat memasak makanan untuk mahasiswa UB tersebut. Oleh karena itu, uji laboratorium terhadap sampel makanan dilakukan untuk mengetahui kandungan yang ada pada makanan yang dimakan oleh mahasiswa UB.
"Ini kan memang perlu dilakukan pemeriksaan secara laboratorium untuk menentukan apakah kandungannya itu mengandung bakteri atau tidak. Yang jelas dapat kami pastikan, terhadap kejadian tersebut itu disebabkan oleh bakteri E. Coli. Artinya bukan dari penyebab lain, seperti racun dan sebagainya," jelasnya.
Polisi Dalami Awal Mula Keterlibatan Juru Masak
Selain melibatkan saksi ahli, polisi juga bakal mendalami terkait kegiatan perkemahan KKM yang diselenggarakan oleh FT UB. Sejauh ini, polisi telah memeriksa pihak panitia penyelenggara KKM yang diwakili oleh Wakil Dekan FT UB.
"Jadi, wakil dekan kami periksa sebagai perwakilan dari panitia kegaitan tersebut," kata Wahyu.
Wahyu menerangkan, Wakil Dekan FT UB diperiksa untuk memastikan asal usul pelibatan warga sekitar untuk menjadi juru masak makanan mahasiswa. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa keputusan pelibatan warga sekitar murni dari pihak FT UB.
"Kami memeriksa wakil dekan itu untuk memastikan penunjukan juru masak itu dari mana. Apakah ada pengajuan dari warga sekitar atau memang keputusan dari para panitia. Ternyata keputusan dari para panitia untuk melibatkan warga sekitar dengan tujuan untuk membantu warga sekitar," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa pihak panitia menyewa lahan untuk dijadikan lokasi perkemahan kepada kepala desa setempat. Selain itu, terkait penunjukan juru masak, panitia juga berkoordinasi dengan kepala desa.
Di sisi lain, polisi kini juga tengah mendalami apakah ada unsur kelalaian dalam kasus keracunan massal ini. "Nah (unsur kelalaian) ini nanti akan kami dalami kembali. Karena kemarin pada saat kami melakukan pemeriksaan kami masih belum tahu penyebabnya itu apakah dari racun ataupun dari bakteri," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 510 mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) dilaporkan keracunan massal, Senin 7 Februari 2023. Ratusan maba ini diketahui mengalami keracunan saat kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Iya betul itu. Saat perkemahan itu. Berkemah di Wagir. Keracunan makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, saat dikonfirmasi, Selasa 7 Februari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Polisi berencana menggandeng saksi ahli mengusut kasus
keracunan massalratusan mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB). Ratusan mahasiswa itu sebelumnya dilaporkan keracunan saat mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro, mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium, keracunan massal ini disebabkan oleh makanan yang mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli). Setelah mengetahui penyebabnya, polisi bakal melakukan pendalaman.
"Kemudian, rencana tindak lanjut kami, kami akan berkordinasi dengan
saksi ahli dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk melakukan pemeriksaan. Khususnya terhadap hasil pemeriksaan laboratorium ini," katanya, Selasa 14 Februari 2023.
Wahyu menerangkan, sejauh ini polisi masih memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus keracunan massal
mahasiswa UB tersebut. Di antaranya adalah Wakil Dekan FT UB serta enam orang juru masak yang memasak makanan untuk mahasiswa UB.
"Setelah nanti kami memeriksa saksi ahli, kami akan melakukan pengembangan lainnya," imbuhnya.
Kepada polisi, para juru masak ini mengaku tidak menemukan kendala saat memasak makanan untuk mahasiswa UB tersebut. Oleh karena itu, uji laboratorium terhadap sampel makanan dilakukan untuk mengetahui kandungan yang ada pada makanan yang dimakan oleh mahasiswa UB.
"Ini kan memang perlu dilakukan pemeriksaan secara laboratorium untuk menentukan apakah kandungannya itu mengandung bakteri atau tidak. Yang jelas dapat kami pastikan, terhadap kejadian tersebut itu disebabkan oleh bakteri E. Coli. Artinya bukan dari penyebab lain, seperti racun dan sebagainya," jelasnya.
Polisi Dalami Awal Mula Keterlibatan Juru Masak
Selain melibatkan saksi ahli, polisi juga bakal mendalami terkait kegiatan perkemahan KKM yang diselenggarakan oleh FT UB. Sejauh ini, polisi telah memeriksa pihak panitia penyelenggara KKM yang diwakili oleh Wakil Dekan FT UB.
"Jadi, wakil dekan kami periksa sebagai perwakilan dari panitia kegaitan tersebut," kata Wahyu.
Wahyu menerangkan, Wakil Dekan FT UB diperiksa untuk memastikan asal usul pelibatan warga sekitar untuk menjadi juru masak makanan mahasiswa. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa keputusan pelibatan warga sekitar murni dari pihak FT UB.
"Kami memeriksa wakil dekan itu untuk memastikan penunjukan juru masak itu dari mana. Apakah ada pengajuan dari warga sekitar atau memang keputusan dari para panitia. Ternyata keputusan dari para panitia untuk melibatkan warga sekitar dengan tujuan untuk membantu warga sekitar," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa pihak panitia menyewa lahan untuk dijadikan lokasi perkemahan kepada kepala desa setempat. Selain itu, terkait penunjukan juru masak, panitia juga berkoordinasi dengan kepala desa.
Di sisi lain, polisi kini juga tengah mendalami apakah ada unsur kelalaian dalam kasus keracunan massal ini. "Nah (unsur kelalaian) ini nanti akan kami dalami kembali. Karena kemarin pada saat kami melakukan pemeriksaan kami masih belum tahu penyebabnya itu apakah dari racun ataupun dari bakteri," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 510 mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) dilaporkan keracunan massal, Senin 7 Februari 2023. Ratusan maba ini diketahui mengalami keracunan saat kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Iya betul itu. Saat perkemahan itu. Berkemah di Wagir. Keracunan makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, saat dikonfirmasi, Selasa 7 Februari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)