Rumah keluarga almarhum Sriyana di Godena, Sleman. Foto: MEdcom.id/Patricia Vicka,
Rumah keluarga almarhum Sriyana di Godena, Sleman. Foto: MEdcom.id/Patricia Vicka,

Keluarga Korban Crane di Sleman Belum Menerima Santunan

Patricia Vicka • 06 September 2019 12:23
Sleman: Istri korban crane jatuh di Kompleks Masjidil Haram, Makkah, pada 2015, Ning, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku belum mendapat informasi pencairan dana santunan dari Kementerian Agama. Korban crane jatuh bernama Sriyana bin Warjo Sihana. Ia tinggal di Dusun Rewulu kolon, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Sleman, DIY. 
 
"Kami belum tahu itu (dana santunan sudah cair) tidak diberitau Kemenag," kata Ning ditemui di rumahnya, Jumat, 6 September 2019.
 
Ning mengaku pihak Kementerian Agama pernah meminta untuk  mengumpulkan berkas terkait anak dan dirinya beberapa pekan lalu. Hanya saja Kemenag tidak memberitahu untuk apa berkas itu dikumpulkan.

"Katanya buat mengurus administrasi. Tapi enggak dikasih tahu administrasi apa," imbuhnya.
 
Sriyana berprofesi sebagai guru di SMK Popbayo. Ia meninggalkan satu istri dan tiga anak. Ning menerangkan dirinya dan ketiga anaknya amat terpukul dengan kepergian Sriana yang mendadak. Ning kini harus menjadi tulang punggung satu-satunya untuk keluarganya.
 
Tapi ia bersyukur kini sudah bisa melewati masa-masa berat dalam hidupnya.
 
"Saya dari dulu sudah jadi guru TK. Alhamdulilah sejak bapak pergi, keluarga kami tercukupi. Bahkan saya bisa kuliahin anak saya yang pertama sampai lulus. Sekarang anak kedua juga lagi kuliah di UNY," jelasnya dengan mata berkaca-kaca.
 
Keluarga Sriyana berharap agar dana santunan dari pemerintah Arab Saudi segera diterima tanpa potongan. Keluarga mengucapkan terima kasih ke seluruh pihak yang membantu.
 
Tercatat Raja Salman memberikan cek senilai Rp85,1 miliar untuk keluarga korban jatuhnya crane. Cek tersebut diserahkan oleh Penasehat Hukum Deputi Konsuler Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Mohammad Alshammeri kepada Koordinator Perlindungan Warga KBRI Riyadh Raden Ahmad Arief di Kantor Kementerian Luar Negeri, Riyadh Arab Saudi.
 
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag DIY Sigit Warsito mengatakan pihaknya masih menunggu mekanisme pencairan dana dari pemerintah pusat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan