Pesawat Antonov saat mendarat di Bandara YIA Kulon Progo untuk mengangkut barang ekspor. Foto: Istimewa
Pesawat Antonov saat mendarat di Bandara YIA Kulon Progo untuk mengangkut barang ekspor. Foto: Istimewa

Pesawat Antonov Milik Ukraina Hancur, Ekspor dari Bandara YIA Terganggu

Ahmad Mustaqim • 04 Maret 2022 22:15
Yogyakarta: Salah satu pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 hancur dalam perang Russia-Ukraina. Pesawat yang pernah mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut hancur di Bandara Kyiv, Ukraina.
 
"Sisa-sisa pesawat terbesar dan terkuat di dunia An-225 'Mriya'," demikian unggahan media sosial instagram @ukraine.ue disertai foto bangkai pesawat tersebut.
 
Antonov An-225 Mriya merupakan pesawat terbesar di dunia yang dibuat perusahaan Antonov. Nama belakang pesawat ini ???? yang dalam bahasa Ukraina berarti Mimpi atau Inspirasi.

Pesawat tersebut pernah beberapa kali mendarat di YIA untuk mengangkut barang ekspor dengan tujuan sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Kondisi itu juga membuat pihak pengelola YIA sedih.
 
Baca: Kabupaten Bantul Ditetapkan Zona Merah Covid-19
 
Pelaksana tugas sementara (PTS) Manajer Umum YIA, Agus Pandu Purnama menyatakan pesawat raksasa yang hancur akibat serangan rudal pasukan Russia itu membuatnya kaget dan sedih. Ia mengatakan pesawat dengan panjang 84 meter itu telah diatur jadwalnya untuk kembali mengangkut barang ekspor dari YIA.
 
"Peristiwa hancurnya pesawat raksasa, terbesar di dunia Antonov 225 Mriya ketika serangan terjadi di lapangan udara dekat ibu kota Kyiv cukup mengagetkan sekaligus sedih," kata Agus.
 
Menurut dia, rencana kedatangan pesawat Antonov tersebut sudah dirancang pada empat bulan lalu. Agus menyatakan telah ada pemesanan suku cadang otomotif ke Amerika Serikat yang diekspor dari YIA. Selama ini, kata dia, YIA paling tidak telah sembilan kali mengirim cable harnes otomotif ke Amerika Serikat menggunakan Antonov 124 dengan rata-rata pengiriman sekali angkut 67 ton.
 
"Sementara peningkatan kebutuhan tersebut memerlukan pesawat yang lebih besar lagi. Ya Mriya lah jawabannya," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan