Bogor: Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meyakini Gerakan Bogor Berkebun bagi masyarakat dapat memberikan dampak luar biasa. Dampak positif tersebut di antaranya membangkitkan perekonomian, menghilangkan stres, dan meningkatkan kebersamaan sesama warga.
"Target yang dibidik melalui Gerakan Bogor Berkebun bukan hanya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang besar dan sudah berjalan, namun bagaimana menumbuhkan minat berkebun. Yang tidak kalah penting adalah menjadi sarana mengisi waktu, menambah pendapatan dan kemudian menggairahkan urban farming se-kota Bogor," kata Bima di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Desember 2020.
Baca: Jateng Dapat Jatah 421 Ribu Vaksin Covid-19
Bima menjelaskan kegiatan Bogor berkebun sebelumnya dilakukan individual dan untuk saat ini Pemkot Bogor menyediakan wadah untuk berkumpul dan menanam bersama-sama.
Menurut Bima kunci agar gerakan tersebut bisa berjalan optimal adalah bimbingan, pembinaan, dan pendampingan, kemudian manfaatkan jaringan, konsistensi, dan kelembagaan.
"Pemerintah dengan kebijakannya dapat melakukan fasilitasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyambungkan semua yang ada karena keterbatasan yang ada. Pasalnya, Pemkot Bogor tidak bisa melakukannya sendiri," jelas Bima.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana, menuturkan Gerakan Bogor Berkebun memiliki tiga tujuan. Tujuan tersebut yakni agar warga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dengan komoditi primer, lebih sistematis melalui aplikasi yang telah dibuat, dan tahapan pascapanen dengan melibatkan pihak lain sebagai penyaluran hasil panen.
"Dengan berkebun diharapkan mampu menghasilkan wirausaha baru di bidang pertanian, membuka lapangan kerja bagi yang terdampak covid-19. Untuk jangka panjang, bisa membantu pemulihan ekonomi," ungkap Anas.
Bogor: Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meyakini Gerakan Bogor
Berkebun bagi masyarakat dapat memberikan dampak luar biasa. Dampak positif tersebut di antaranya membangkitkan perekonomian, menghilangkan stres, dan meningkatkan kebersamaan sesama warga.
"Target yang dibidik melalui Gerakan Bogor Berkebun bukan hanya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang besar dan sudah berjalan, namun bagaimana menumbuhkan minat berkebun. Yang tidak kalah penting adalah menjadi sarana mengisi waktu, menambah pendapatan dan kemudian menggairahkan urban farming se-kota Bogor," kata Bima di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Desember 2020.
Baca:
Jateng Dapat Jatah 421 Ribu Vaksin Covid-19
Bima menjelaskan kegiatan Bogor berkebun sebelumnya dilakukan individual dan untuk saat ini Pemkot Bogor menyediakan wadah untuk berkumpul dan menanam bersama-sama.
Menurut Bima kunci agar gerakan tersebut bisa berjalan optimal adalah bimbingan, pembinaan, dan pendampingan, kemudian manfaatkan jaringan, konsistensi, dan kelembagaan.
"Pemerintah dengan kebijakannya dapat melakukan fasilitasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyambungkan semua yang ada karena keterbatasan yang ada. Pasalnya, Pemkot Bogor tidak bisa melakukannya sendiri," jelas Bima.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana, menuturkan Gerakan Bogor Berkebun memiliki tiga tujuan. Tujuan tersebut yakni agar warga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dengan komoditi primer, lebih sistematis melalui aplikasi yang telah dibuat, dan tahapan pascapanen dengan melibatkan pihak lain sebagai penyaluran hasil panen.
"Dengan berkebun diharapkan mampu menghasilkan wirausaha baru di bidang pertanian, membuka lapangan kerja bagi yang terdampak covid-19. Untuk jangka panjang, bisa membantu pemulihan ekonomi," ungkap Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)