Mataram: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Zaenudin Abdul Majid Lombok memprakirakan hingga Agustus 2022 suhu dingin akan meliputi bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada malam hari sampai menjelang pagi.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Zaenudin Abdul Majid Lombok Aprilia Mustika Dewi mengatakan suhu udara pada malam hari lebih dingin pada puncak musim kemarau, dari Juni sampai Agustus.
"Ketika musim kemarau telah tiba, suhu udara akan lebih teras dingin hingga 21 derajat," katanya dalam keterangan tertulis stasiun klimatologi yang diterima di Praya, Lombok Tengah, Jumat, 8 Juli 2022.
Ia mengatakan pada musim kemarau, kelembaban udara yang relatif rendah dan tutupan awan yang sedikit membuat suhu udara lebih dingin pada malam hingga menjelang pagi.
Sedikitnya tutupan awan, ia menjelaskan, membuat gelombang pendek yang terpancar dari matahari terserap sempurna oleh permukaan bumi. Sehingga ketika pada malam hari cuaca cerah dan tidak ada tutupan awan gelombang panjang akan terpancar seluruhnya ke angkasa.
"Sehingga suhu akan terasa dingin dari biasanya," kata dia.
Di samping itu, ia menjelaskan, kondisi suhu udara pada malam musim kemarau dipengaruhi oleh angin monsun Australia dengan massa udara kering dan dingin yang bergerak dari Australia menuju ke Asia melewati wilayah Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.
Mataram:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Zaenudin Abdul Majid Lombok memprakirakan hingga Agustus 2022
suhu dingin akan meliputi bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada malam hari sampai menjelang pagi.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Zaenudin Abdul Majid Lombok Aprilia Mustika Dewi mengatakan suhu udara pada malam hari lebih dingin pada
puncak musim kemarau, dari Juni sampai Agustus.
"Ketika musim kemarau telah tiba, suhu udara akan lebih teras dingin hingga 21 derajat," katanya dalam keterangan tertulis stasiun klimatologi yang diterima di Praya, Lombok Tengah, Jumat, 8 Juli 2022.
Ia mengatakan pada musim kemarau, kelembaban udara yang relatif rendah dan tutupan awan yang sedikit membuat suhu udara lebih dingin pada malam hingga menjelang pagi.
Sedikitnya tutupan awan, ia menjelaskan, membuat gelombang pendek yang terpancar dari matahari terserap sempurna oleh permukaan bumi. Sehingga ketika pada malam hari cuaca cerah dan tidak ada tutupan awan gelombang panjang akan terpancar seluruhnya ke angkasa.
"Sehingga suhu akan terasa dingin dari biasanya," kata dia.
Di samping itu, ia menjelaskan, kondisi suhu udara pada malam musim kemarau dipengaruhi oleh angin monsun Australia dengan massa udara kering dan dingin yang bergerak dari Australia menuju ke Asia melewati wilayah Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)