"Kondisi gelombang laut sejak Rabu hingga Jumat, 8 Juli masih tinggi, maksimal gelombang tinggi mencapai 4-5,5 meter," kata prakirawati Stasiun BMKG Bandar Udara, Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Almira Apriliyanti, di Meulaboh, Rabu, 6 Juli 2022.
| Baca: 2 Warga Tewas dan 1 Hilang Terdampak Cuaca Ekstrem di SBT |
Dia mengatakan akibat tingginya gelombang laut di wilayah pantai barat selatan Aceh, juga berdampak terhadap aktivitas nelayan yang akan melaut untuk mencari ikan, karena ditambah dengan hembusan angin kencang.
Selain itu, kondisi tingginya gelombang tersebut juga berdampak terhadap aktivitas pelayaran kapal.
Almira menambahkan selain faktor gelombang tinggi, terhadap cuaca buruk seperti angin kencang dan hujan lebat di wilayah pantai barat selatan Aceh, juga disebabkan oleh adanya Madden Julian Oscillation (MJO).
MJO, kata dia, merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali, berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
“Fenomena MJO ini biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari,” jelasnya.
MJO ini apabila aktif di wilayah Indonesia, maka akan berdampak ke aktivitas konvektif yang ada di Indonesia yang dapat menyebabkan cuaca buruk, kata Almira.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir barat-selatan Aceh, selalu waspada adanya potensi gelombang tinggi laut dan ditambah pemukiman rumah warga yang sangat dekat dengan pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id