Ambon: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon belum memberikan izin berlayar kapal rakyat. Hal ini dikarenakan cuaca buruk dan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Maluku.
"Saat ini, kapal rakyat antarpulau di Pelabuhan Enrico Kota Ambon belum diizinkan berlayar atau masih ditunda keberangkatannya sampai cuaca membaik," kata petugas Kantor KSOP Kelas I Ambon Roger Lekahena di Ambon, Selasa, 19 Juli 2022.
Ia mengatakan izin berlayar hanya diberikan kepada kapal-kapal besar, seperti kapal Pelni dan kargo di Pelabuhan Yos Sudarso dan sejumlah kapal di Pelabuhan Selamet Riyadi.
Berdasarkan data dari BMKG, tinggi gelombang mencapai 1,5-2 meter, sehingga belum semua kapal diizinkan berlayar. Kapal besar, katanya, dapat melayari tinggi gelombang 1,5-2 meter.
"Kemarin pagi, kami berangkatkan kapal cepat Expres Bahari dari Pelabuhan Slamet Riyadi ke Kabupaten Buru. Malam hari rencananya ke Banda, Namrole, dan Ambalau," ucap dia.
Selain itu, KM Elizabet 2 tujuan Ambon-Ambalau dan Namrole juga diberangkatkan dari Pelabuhan Selamet Riayadi, sedangkan kapal Ambon-Banda yang diizinkan berlayar adalah kapal kargo yang juga telah diberangkatkan pada Senin, 18 Juli 2022.
"Kami mengimbau kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan apakah bisa berlayar atau tidak, demi keselamatan bersama," kata Roger.
Ambon: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon belum memberikan izin berlayar kapal rakyat. Hal ini dikarenakan
cuaca buruk dan
gelombang tinggi di sejumlah perairan di Maluku.
"Saat ini, kapal rakyat antarpulau di Pelabuhan Enrico Kota Ambon belum diizinkan berlayar atau masih ditunda keberangkatannya sampai cuaca membaik," kata petugas Kantor KSOP Kelas I Ambon Roger Lekahena di Ambon, Selasa, 19 Juli 2022.
Ia mengatakan izin berlayar hanya diberikan kepada kapal-kapal besar, seperti kapal Pelni dan kargo di Pelabuhan Yos Sudarso dan sejumlah kapal di Pelabuhan Selamet Riyadi.
Berdasarkan data dari BMKG, tinggi gelombang mencapai 1,5-2 meter, sehingga belum semua kapal diizinkan berlayar. Kapal besar, katanya, dapat melayari tinggi gelombang 1,5-2 meter.
"Kemarin pagi, kami berangkatkan kapal cepat Expres Bahari dari Pelabuhan Slamet Riyadi ke Kabupaten Buru. Malam hari rencananya ke Banda, Namrole, dan Ambalau," ucap dia.
Selain itu, KM Elizabet 2 tujuan Ambon-Ambalau dan Namrole juga diberangkatkan dari Pelabuhan Selamet Riayadi, sedangkan kapal Ambon-Banda yang diizinkan berlayar adalah kapal kargo yang juga telah diberangkatkan pada Senin, 18 Juli 2022.
"Kami mengimbau kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan apakah bisa berlayar atau tidak, demi keselamatan bersama," kata Roger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)