Bandung: Jumlah sekolah yang terpaksa harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Bandung, Jawa Barat, bertambah. Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah-sekolah tersebut terpaksa dihentikan menyusul terjadinya peularan covid-19 terhadap sejumlah siswa dan guru.
"Sekolah yang ditutup sekarang jumlahnya 22, naik dari sebelumnya 14 sekolah. Di 33 sekolah lainnya, penghentian PTM hanya satu kelas rombongan belajar sedangkan di 40 sekolah lainnya tidak ada kasus covid-19," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Bandung, Cucu
Sahputra, Rabu, 27 Oktober 2021.
Cucu mengatakan, dari 5.993 sampel swab tes di lingkungan sekolah di Kota Bandung, sebanyak 3 persen di antaranya dinyatakan positif terpapar covid-19. Jumlah yang dinyatakan positif covid-19 sebanyak 117 orang, terdiri dari 103 siswa dan 14 guru.
Swab acak sementara baru dilaksanakan di 157 sekolah. Rencananya swab acak dilakukan di 212
sekolah se-Kota Bandung.
Baca juga: 14 Sekolah di Bandung Kembali Belajar Jarak Jauh
"Saat ini sekolah yang ditutup sementara harus kembali menggelar PJJ. Selama penutupan, PTMT tak boleh dilakukan dengan alasan apa pun. Jika ada yang melanggar, sekolahnya diberhentikan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan pemerintah akan terus memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik yang tengah melaksanakan PTMT.
Kasus covid-19 yang mengakibatkan puluhan sekolah di Kota Bandung kembali melaksanakan
PJJ menjadi sebuah pelajaran dan evaluasi. Bahwa adanya kasus positif covid-19 tersebut berasal dari klaster keluarga.
"Saat ini yang harus dilakukan bukan hanya kesehatan dan keselamatan siswa saat berada di lingkungan sekolah, tapi kita juga harus memastikan keselamatan dan kesehatan siswa di antara rumah ke sekolah ataupun saat pulang ke rumah," jelasnya.
Baca juga: Dalangi Perampokan, Bripka IS Dipecat
Menurut Dedi, dari 5.033 sekolah yang ada di Jabar, terdapat 2.922sekolah yang sudah menggelar PTM. Pelaksanaan PTMT sendiri dilakukan secara bertahap, dimulai 8 September 2021 lalu. Dengan penurunan kasus positif covid-19 di Jabar yang terjadi belakangan ini, dipastikan ada sekitar 1.600 sekolah lagi yang telah mengajukan untuk melaksanakan PTMT.
"Sejak awal kita telah meminta satuan pendidik agar menyiapkan semua layanan bagi siswa, baik itu untuk melaksanakan PJJ maupun PTMT. Semakin lama, PTMT akan semakin maksimal yang akan dilakukan di kabupaten kota," tambahnya.
Sebelum PTM orang tua maupun wali siswa diminta untuk memilih antara PTMT maupun PJJ. Selanjutnya, pengawas sekolah melakukan pengecekan terhadap setiap sarana yang ada di sekolah.
"Jika pada PTM terjadi kasus positif covid-19 lebih dari 5 persen, sekolah tersebut akan ditutup sementara dengan jangka waktu dua pekan. Sementara itu, PJJ akan dilaksanakan sambil menunggu perkembangan dari hasil laporan kontak tracing," imbuhnya. (Naviandri)
Bandung: Jumlah sekolah yang terpaksa harus kembali menjalani
pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Bandung, Jawa Barat, bertambah. Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah-sekolah tersebut terpaksa dihentikan menyusul terjadinya peularan covid-19 terhadap sejumlah siswa dan guru.
"Sekolah yang ditutup sekarang jumlahnya 22, naik dari sebelumnya 14 sekolah. Di 33 sekolah lainnya, penghentian PTM hanya satu kelas rombongan belajar sedangkan di 40 sekolah lainnya tidak ada kasus covid-19," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Bandung, Cucu
Sahputra, Rabu, 27 Oktober 2021.
Cucu mengatakan, dari 5.993 sampel swab tes di lingkungan sekolah di Kota Bandung, sebanyak 3 persen di antaranya dinyatakan positif terpapar covid-19. Jumlah yang dinyatakan positif covid-19 sebanyak 117 orang, terdiri dari 103 siswa dan 14 guru.
Swab acak sementara baru dilaksanakan di 157 sekolah. Rencananya swab acak dilakukan di 212
sekolah se-Kota Bandung.
Baca juga:
14 Sekolah di Bandung Kembali Belajar Jarak Jauh
"Saat ini sekolah yang ditutup sementara harus kembali menggelar PJJ. Selama penutupan, PTMT tak boleh dilakukan dengan alasan apa pun. Jika ada yang melanggar, sekolahnya diberhentikan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan pemerintah akan terus memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik yang tengah melaksanakan PTMT.
Kasus covid-19 yang mengakibatkan puluhan sekolah di Kota Bandung kembali melaksanakan
PJJ menjadi sebuah pelajaran dan evaluasi. Bahwa adanya kasus positif covid-19 tersebut berasal dari klaster keluarga.
"Saat ini yang harus dilakukan bukan hanya kesehatan dan keselamatan siswa saat berada di lingkungan sekolah, tapi kita juga harus memastikan keselamatan dan kesehatan siswa di antara rumah ke sekolah ataupun saat pulang ke rumah," jelasnya.
Baca juga:
Dalangi Perampokan, Bripka IS Dipecat
Menurut Dedi, dari 5.033 sekolah yang ada di Jabar, terdapat 2.922sekolah yang sudah menggelar PTM. Pelaksanaan PTMT sendiri dilakukan secara bertahap, dimulai 8 September 2021 lalu. Dengan penurunan kasus positif covid-19 di Jabar yang terjadi belakangan ini, dipastikan ada sekitar 1.600 sekolah lagi yang telah mengajukan untuk melaksanakan PTMT.
"Sejak awal kita telah meminta satuan pendidik agar menyiapkan semua layanan bagi siswa, baik itu untuk melaksanakan PJJ maupun PTMT. Semakin lama, PTMT akan semakin maksimal yang akan dilakukan di kabupaten kota," tambahnya.
Sebelum PTM orang tua maupun wali siswa diminta untuk memilih antara PTMT maupun PJJ. Selanjutnya, pengawas sekolah melakukan pengecekan terhadap setiap sarana yang ada di sekolah.
"Jika pada PTM terjadi kasus positif covid-19 lebih dari 5 persen, sekolah tersebut akan ditutup sementara dengan jangka waktu dua pekan. Sementara itu, PJJ akan dilaksanakan sambil menunggu perkembangan dari hasil laporan kontak tracing," imbuhnya. (Naviandri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)