Pangkalpinang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepulauan Bangka Belitung, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana alam dan kecelakaan kapal di laut.
"Cuaca ekstrem seperti hujan lebat, puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak fenomena La Nina selama November hingga Desember tahun ini," kata Kepala BPBD Kepulauan Babel Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Rabu, 3 November 2021.
Ia mengatakan peringatan dini cuaca ekstrem ini sebagai tindak lanjut surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG dalam mewaspadai dampak La Nina menjelang akhir 2021.
"Peringatan dini bencana alam ini berdasarkan pengamatan data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik terbaru," ujarnya.
Baca juga: Hanya dalam 5 Jam, 4 Bersaudara di Tasikmalaya Mendadak Jadi Yatim Piatu
Menurut dia, dalam mengantisipasi dan penanganan bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kecelakaan di laut dan lainnya, BPBD Babel sudah mempersiapkan sarana serta prasarana termasuk petugas tim reaksi cepat (TRC) dan tanggap bencana.
"Badai La Nina ini memunculkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan hujan lebat disertai angin kencang, yang bisa mengakibatkan longsor dan banjir rob," terang dia.
Ia menambahkan fenomena La Nina ini terjadi di akhir November, Desember 2021, dilanjutkan hingga Januari dan Februari 2022.
Masyarakat pun untuk selalu waspada dan tidak beraktivitas di luar rumah saat hujan lebat disertai angin kencang.
"Kita sudah mempersiapkan sebanyak 500 orang tenaga TRC, termasuk peralatan penanggulangan hidrometerologi seperti perahu karet dan logistik berupa bahan makanan pangan, apabila terjadi bencana," jelasnya
Pangkalpinang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepulauan Bangka Belitung, mengeluarkan
peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana alam dan kecelakaan kapal di laut.
"Cuaca ekstrem seperti hujan lebat, puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak fenomena La Nina selama November hingga Desember tahun ini," kata Kepala BPBD Kepulauan Babel Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Rabu, 3 November 2021.
Ia mengatakan peringatan dini cuaca ekstrem ini sebagai tindak lanjut surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG dalam mewaspadai dampak La Nina menjelang akhir 2021.
"Peringatan dini bencana alam ini berdasarkan pengamatan data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik terbaru," ujarnya.
Baca juga:
Hanya dalam 5 Jam, 4 Bersaudara di Tasikmalaya Mendadak Jadi Yatim Piatu
Menurut dia, dalam mengantisipasi dan penanganan bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kecelakaan di laut dan lainnya, BPBD Babel sudah mempersiapkan sarana serta prasarana termasuk petugas tim reaksi cepat (TRC) dan tanggap bencana.
"Badai La Nina ini memunculkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan hujan lebat disertai angin kencang, yang bisa mengakibatkan longsor dan banjir rob," terang dia.
Ia menambahkan fenomena La Nina ini terjadi di akhir November, Desember 2021, dilanjutkan hingga Januari dan Februari 2022.
Masyarakat pun untuk selalu waspada dan tidak beraktivitas di luar rumah saat hujan lebat disertai angin kencang.
"Kita sudah mempersiapkan sebanyak 500 orang tenaga TRC, termasuk peralatan penanggulangan hidrometerologi seperti perahu karet dan logistik berupa bahan makanan pangan, apabila terjadi bencana," jelasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)