Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi pada Candi Songgoriti di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi pada Candi Songgoriti di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

BPCB Jawa Timur Ekskavasi Candi Songgoriti

Daviq Umar Al Faruq • 17 November 2021 19:10

Candi Songgoriti adalah candi tertua di Jawa Timur yang belum diketahui secara pasti kapan masa pembangunannya. Diduga berasal dari masa pemerintahan Mpu Sindok, yakni sekitar abad ke 9 sampai 10 Masehi ketika perpindahan kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. 
 
Sebagian tubuh candi berasal dari batu andesit dan yang dapat disaksikan saat ini merupakan bagian kaki candi. Candi Songgoriti berukuran 14,36 x 10 meter, tinggi 2,44 meter.
 
Terdapat relung atau cekukan pada tubuh candi yang digunakan untuk tempat berdirinya arca. Cekukan di sebelah timur adalah tempat untuk arca Ganesha yang kini arcanya tinggal sebagian. 

Sebelah utara sudah tidak memiliki arca karena hilang, dan relung barat arcanya sudah tidak menempel, tapi tersimpan di lingkungan candi. Arca tersebut adalah arca Agastya yang merupakan wujud lain Dewa Siwa. 
 
Baca: Pintu Gerbang Istana Zaman Majapahit Ditemukan di Mojokerto
 
Karena bukti-bukti dari arca tersebut menunjukkan jika Candi Songgoriti merupakan bangunan candi yang bersifat Hindu beraliran Siwa. Di tengah candi terdapat lubang sampai dasar candi yang terisi air. 
 
Pada sisi sebelah timur candi terdapat mata air panas yang berwarna kuning, yang berarti air tersebut mengandung belerang.
 
Menurut cerita rakyat setempat, dahulu lokasi candi tersebut merupakan kawah dari gunung berapi yang mengeluarkan air panas. Akhirnya datanglah Mpu Supo yang membangun candi di atas kawah tersebut, sehingga airnya tidak mengalir ke mana-mana. 
 
Candi ini pertama ditemukan pada tahun 1799 oleh Van ijsseldijk, lalu diperbaiki oleh arkeolog Belanda pada 1849 oleh Rigg dan Brumund pada tahun 1863. Renovasi besar-besaran dan inventarisasi dilakukan oleh Knebel pada tahun 1902 dan berlangsung pada tahun 1921 sampai 1938.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan