Bekasi: Balita obesitas dengan bobot mencapai 27 kilogram di Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) terpaksa harus mengenakan baju untuk anak berusia 10 tahun akibat kelebihan berat badan.
"Tidak muat kalau pakai baju bayi. Ini yang dipakai baju anak 10 tahun," kata Ibunda Kenzi, Pitriah (40) di kediamannya, Jalan Manunggal 5, Kampung Tambun Permata, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 22 Februari 2023.
Pitriah mengatakan Kenzi yang kini terkadang mengenakan baju ayahnya, M Sopiyan (41), yang memiliki tubuh ramping.
"Bapaknya kan badannya juga kecil. Baju bapaknya saja muat sama dia, kadang dipakaikan juga ke anak saya," ucap dia.
Atas kondisi tersebut, Pitriah mengaku menghadapi persoalan ekonomi. Sebab ia tidak bisa terus-menerus membeli popok bayi untuk putranya.
"Saya kalau popoknya, namanya kalau beli, juga tidak kuat. Jadi pakai kalau mau tidur malam saja," terangnya.
Pitriah mengaku tidak banyak produk popok berukuran XXXL yang dijual di berbagai warung maupun mini market. Alhasil, Kenzi terpaksa memakai popok berukuran XXL meski kesempitan.
"Jadinya saya pakaikan yang dobel XL, itu juga beli yang di warung, kalau yang tripel XL di warung kan tidak ada, di mini market juga langka, dia kalau pakai tidur saja," ungkap dia.
Kesulitan tidak hanya dialami orang tua Kenzi saat membeli popok saja. Pitriah juga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menggendong Kenzi yang belum mampu duduk dan berdiri sendiri.
"Ketika hendak membawa Kenzi jalan-jalan ke luar rumah, saya lebih memilih untuk membawa kereta dorong. Karena tidak kuat untuk menggendong. Kenzi juga kan belum bisa duduk dan berdiri sendiri," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bekasi: Balita obesitas dengan bobot mencapai 27 kilogram di Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) terpaksa harus
mengenakan baju untuk anak berusia 10 tahun akibat kelebihan berat badan.
"Tidak muat kalau pakai baju bayi. Ini yang dipakai baju anak 10 tahun," kata Ibunda Kenzi, Pitriah (40) di kediamannya, Jalan Manunggal 5, Kampung Tambun Permata, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 22 Februari 2023.
Pitriah mengatakan Kenzi yang kini terkadang mengenakan baju ayahnya, M Sopiyan (41), yang memiliki tubuh ramping.
"Bapaknya kan badannya juga kecil. Baju bapaknya saja muat sama dia, kadang dipakaikan juga
ke anak saya," ucap dia.
Atas kondisi tersebut, Pitriah mengaku menghadapi persoalan ekonomi. Sebab ia tidak bisa terus-menerus membeli popok bayi untuk putranya.
"Saya kalau popoknya, namanya kalau beli, juga tidak kuat. Jadi pakai kalau mau tidur malam saja," terangnya.
Pitriah mengaku tidak banyak produk popok berukuran XXXL yang dijual di berbagai warung maupun mini market. Alhasil, Kenzi terpaksa memakai popok berukuran XXL meski kesempitan.
"Jadinya saya pakaikan yang dobel XL, itu juga beli yang di warung, kalau yang tripel XL di warung kan tidak ada, di mini market juga langka, dia kalau pakai tidur saja," ungkap dia.
Kesulitan tidak hanya
dialami orang tua Kenzi saat membeli popok saja. Pitriah juga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menggendong Kenzi yang belum mampu duduk dan berdiri sendiri.
"Ketika hendak membawa Kenzi jalan-jalan ke luar rumah, saya lebih memilih untuk membawa kereta dorong. Karena tidak kuat untuk menggendong. Kenzi juga kan belum bisa duduk dan berdiri sendiri," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)