Penghargaan Desa Budaya 2023 di Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Penghargaan Desa Budaya 2023 di Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Desa Budaya Wujud Nyata Proses Pemajuan Kebudayaan

Whisnu Mardiansyah • 23 Desember 2023 07:27
Lombok: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
menganugerahkan lima desa dalam Penghargaan Desa Budaya 2023 di Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
 
Pada tahun ini, desa-desa yang menerima Penghargaan Desa Budaya 2023 yaitu Desa Denai Lama, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara; Desa Danau Lamo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi; Desa Pule, Kabupaten Madiun, Jawa Timur; Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur; dan Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
 
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, mengatakan Apresiasi Desa Budaya (ADB) menjadi wujud pengakuan dan penghargaan atas pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh desa dan
masyarakat dalam menegaskan dirinya sebagai Desa Budaya.

Sebanyak 315 desa di seluruh wilayah Indonesia telah diberikan pendampingan sepanjang 2022 melalui Program Pemajuan Kebudayaan Desa.
 
"Program tersebut dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu temu-kenali, pengembangan, dan
pemanfaatan kebudayaan," kata Irini Dewi Wanti saat memberikan Penghargaan Desa Budaya di
Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 20 Desember 2023.
 
Baca: Desa Didorong Jadi Pionir Pemajuan Kebudayaan

Penilaian terhadap ADB melibatkan kalangan akademisi, budayaawan, pemerhati dan praktisi
serta unsur pemegang kebijakan. Mereka adalah Staf Ahli Kementerian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Bito Wikantosa; Perwakilan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia, Melani Budianta; Pendiri Caventer, Fitri Utami Ningrum; Pegiat Kampung
Cepluk, Redy Eko Prastyo; dan Kontributor Harian Kompas, Aloysius Budi Kurniawan.
 
Berikut profil 5 desa penerima penghargaan Desa Budaya 2023:

Desa Bayan, Nusa Tenggara Barat

Desa Bayan mengakui hukum adat sebagai fondasi kebudayaannya. Dengan menyatukan tradisi
adat dan pemerintahan desa, Desa Bayan membangun kontrol masyarakat atas sumber daya
alam yang subur, vital untuk kehidupan sehari-hari, dan menjaga keberlanjutannya.
 
Terletak di lereng Utara Gunung Rinjani, Desa Bayan memiliki luas 2600 hektare, dengan permukiman, sawah terasering padi bulu, dan hutan adat seluas 82 hektare, dialiri oleh 37 mata air yang menjadi sumber air minum dan irigasi.
 
Hutan adat ini terbagi menjadi empat kawasan yang diatur oleh hukum adat dengan sanksi mulai dari awig-awig ringan hingga berat, termasuk pengucilan. Hukum adat dan agama di Desa Bayan terjalin erat. Penghulu bersama pemangku adat memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat, mulai dari kelahiran hingga kematian, serta dalam siklus pertanian dan perayaan festival tahunan.
 
Maulid Adat, puncak perayaan desa, diselenggarakan di situs masjid kuno yang dijaga dengan ritual renovasi setiap delapan tahun. Rumah adat dan makam wali/ulama juga diwarisi oleh "trah" pemangku adat, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya.
 
Walaupun 99 persen penduduk Desa Bayan menganut Islam, filosofi Wetu Telu tetap memegang
peranan dalam kebijakan leluhur. Wetu Telu berkaitan dengan makhluk hidup dan memperkuat
pelaksanaan ibadah Islam dengan aturan adat. Harapan muncul untuk mengintegrasikan
kurikulum Wetu Telu ke dalam pendidikan formal di masa depan.

Desa Denai Lama, Sumatra Utara

Denai Lama, bagian dari wilayah kekuasaan Panglima Denai dalam Kesultanan Serdang,
merupakan pusat perdagangan rempah Selat Malaka di masa lalu. Berlokasi di Denai Kuala, desa
tertua, wilayah seluas 276.000 hektar ini adalah tempat bertemunya berbagai etnis, seperti
Melayu, Jawa, Tionghoa, dan Batak. Salah satu peristiwa budayanya, Festival Selayar Denai,
menggambarkan semangat keberagaman etnis dan jejak pelayaran lama.
 
Desa Denai Lama, yang terletak di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatra Utara, dikelilingi oleh perasawahan dan perkebunan. Didominasi oleh petani dan
buruh, desa ini menjadi tujuan wisata pada setiap akhir pekan, saat warga dari kota-kota sekitar
datang untuk menikmati keberagaman etnis, agrowisata Paloh Naga, Sanggar Lingkaran, Pasar
Kamu Kawan Lama, dan Pasar Selayar Denai.

Desa Danau Lamo, Jambi

Desa Danau Lamo terletak di Cagar Budaya Nasional Candi (KCBN) Muaro Jambi, yang mencakup area seluas 3.981 hektar, delapan kali lipat luas Candi Borobudur. KCBN Muaro Jambi, di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Tanjung Muaro Jambi, menggambarkan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu dari abad ke-7 hingga ke-12 Masehi.
 
Candi Muaro Jambi di dalamnya diakui sebagai universitas filsafat dan agama Buddha tertua dan terluas di Asia Tenggara. Meski terdapat 82 bangunan bata, belum semuanya dapat dipugar. Beberapa candi yang telah dipugar antara lain Candi Gumpung, Kedaton, Kota Mahligai, Astono, Kembar Batu, Gedong Satu, Gedong Dua, dan Telago Rajo. Desa Danau Lamo, bersama Desa Baru, Desa Kemingking Luar, dan Desa Muara Jambi, menjadi penjaga KCBN Muaro Jambi.
 
Desa ini juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, dengan sungai yang merupakan kawasan konservasi ikan endemik Sungai Batang Hari dan hutan yang masih terjaga.
Upaya mengajukan Perhutanan Sosial untuk lahan bekas hutan tanaman industry (HTI) seluas
2.600 hektar sedang dilakukan.
 
Integrasi sumber daya alam Desa Danau Lamo dengan pengelolaan KCBN Muaro Jambi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan memberdayakan desa-desa lain di KCBN Muaro Jambi secara merata.

Desa Klungkung, Jawa Timur

Desa Klungkung terletak di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, dengan luas sekitar 11
km2 dan berjarak sekitar 17 km ke utara dari alun-alun kota Jember. Desa ini terletak di dataran
tinggi (300 mdpl) sebagai bagian dari lereng pegunungan Lyang Argopuro. Sebagai bagian dari
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung, desa ini memiliki keindahan alam yang terkait dengan Air
Terjun dan titik-titik sumber air jernih.
 
Desa Klungkung, yang juga merupakan bagian dari wilayah perkebunan kopi kolonial sejak akhir
abad ke-19, memiliki potensi pariwisata. Meskipun namanya berasal dari mitos tentang
Majapahit, desa ini memiliki banyak potensi yang patut dikembangkan. Program pemajuan
kebudayaan desa di tahun 2021 menunjukkan bahwa desa ini memiliki kedisiplinan dan
kegotongroyongan yang kuat, meskipun lebih dari sepuluh warganya wafat akibat pandemi
covid-19
 
Warga desa Klungkung berhasil menampilkan sejumlah atraksi dan produk karya pangan,
terutama kopi dan tape madu, dalam sebuah festival di akhir tahun. Sehari-harinya, warga desa
menjaga warisan budayanya melalui seni Drumblek, Saman Namli, dan Macopat. Dusun Mujan,
yang artinya "Pemujaan," menjadi tempat upacara pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
sebagai bentuk syukur.

Desa Pule, Jawa Timur

Di ujung barat laut Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan
Kabupaten Magetan, terletak sebuah desa kecil bernama Pule. Desa ini terdiri dari 1 dusun
dengan 2 RW dan 5 RT, meliputi luas 76,1 hektare, dan dihuni oleh 742 jiwa dari 285 kepala
keluarga.
 
Mayoritas penduduk desa ini mencari nafkah sebagai petani. Meskipun desa-desa lain mulai
mengembangkan potensi alamnya untuk wisata, Pule tampaknya kesulitan menawarkan sesuatu,
mengingat kontur alam datar dan sempitnya.
 
Pada 2021, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek mengajak desa-desa untuk
bergabung dalam Program Pemajuan Kebudayaan. Inisiatif ini memunculkan ide untuk
menciptakan sesuatu di Desa Pule, khususnya dengan menggali potensi budaya setempat.
Ide tersebut diwujudkan dengan mengubah sebagian tanah bengkok kepala desa menjadi Taman Pule.
 
Taman ini menjadi pusat kegiatan bagi warga Desa Pule, termasuk festival budaya, parade
tari, pemutaran dongeng anak-anak, dan lainnya. Di Taman Pule, dibangun Sanggar Tari Pule,
Perpustakaan Flamboyan Pule, tempat pertunjukan, kafe, dan kolam renang anak-anak. Tempat
ini menjadi destinasi harian bagi anak-anak sekolah dan pengunjung dari dalam maupun luar
daerah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan