Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan dukungan dan perawatan kepada anak-anak yang menjadi korban kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan dukungan dan perawatan kepada anak-anak yang menjadi korban kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing.

Anak-anak Korban Kebakaran TPA Rawa Kucing Diberi Trauma Healing

Hendrik Simorangkir • 24 Oktober 2023 18:56
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan dukungan dan perawatan kepada anak-anak yang menjadi korban kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing. Kebakaran tersebut meninggalkan dampak emosional yang mendalam pada anak-anak, dan sebagai tindakan humanitarian. 
 
"Kami prihatin dengan situasi yang dialami oleh anak-anak yang terkena dampak kebakaran di TPA Rawa Kucing, karena asap yang begitu pekat," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Selasa, 24 Oktober 2023.
 
Arief menuturkan, langkah yang diambil pihaknya tersebut dilakukan karena anak-anak merupakan aset berharga bagi masa depan.

"Anak-anak ini, aset kita di masa depan dan saat ini, mereka memerlukan dukungan penuh dari kita," ucap dia.
 
Arief berkomitmen memberikan perawatan dan bimbingan yang diperlukan agar mereka dapat pulih dan melanjutkan kegiatan seperti biasanya. Program trauma healing melibatkan duta anak Kota Tangerang yang berpengalaman dalam menangani dampak psikologis dari peristiwa traumatis. 
 
Baca juga: DLH Kota Tangerang Buat TPA Darurat

"Anak-anak akan menerima konseling individu dan kelompok, serta berbagai kegiatan pemulihan yang didesain khusus untuk membangun kembali rasa percaya diri dan ketahanan mereka. Selain itu, keluarga anak-anak juga akan diberikan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mengatasi peristiwa ini," jelasnya. 
 
Sementara, Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko, mengatakan, hari ini menjadi hari keempat warga mengungsi di posko. Ragam pelayanan dimaksimalkan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan para pengungsi. 
 
"Kita bergantian melakukan pendampingan trauma healing, dengan treatment khusus anak maupun orang dewasa dengan gangguan sulit tidur. Kemarin, lima badut juga didatangkan untuk anak-anak, sedangkan hari ini yang didatangkan ialah pendongeng," kata Jatmiko.
 
Menurut Jatmiko, layanan psikososial ini untuk memulihkan psikologis anak-anak akibat musibah kebakaran agar mereka kembali bersemangat dan tetap ceria. Sedangkan orang tua, lanjutnya, diberikan treatment dan teknik untuk tetap nyaman dan bisa tidur pulas. 
 
"Ini dilakukan terus menerus setiap harinya, dengan berbagai treatment sehingga mereka lupa dengan kejadian kepulan asap yang menyerang mereka. Perlu adanya sentuhan psikologis kepada anak-anak penyintas bencana, karena ada yang ketakutan atau kecemasan. Hingga perlu terapi bagaimana mereka menghadapi semua itu," ungkap dia.
 
Di posko pengungsian, terdapat 179 warga yang mengungsi dari 56 kartu keluarga. Terkini, ada 22 warga di antaranya telah kembali ke rumah.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan