Batam: Situasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Batam pada 16 Maret 2024, tercatat sebanyak 89 kasus DBD dalam tiga bulan terakhir.
Rincian tersebut yaitu 30 kasus pada Maret, 30 kasus pada Februari, dan 29 kasus pada Januari. Yang lebih memprihatinkan selama periode tersebut, sebanyak 4 orang telah meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.
"Kami sangat sedih dan prihatin dengan adanya korban jiwa akibat DBD. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras dan menutup tempat penampungan air, serta menggunakan lotion anti nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi, Rabu, 27 Maret 2024.
Didi menjelaskan Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran DBD, termasuk fogging, pemantauan jentik nyamuk, dan edukasi kepada masyarakat. Namun, ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memerangi DBD.
"Kami tidak bisa bekerja sendirian. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan DBD. Jika mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada sendi dan otot, serta munculnya ruam pada kulit, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya.
Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, termasuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan puskesmas dalam menangani pasien DBD.
Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan angka kasus dan kematian akibat DBD di Kota Batam dapat ditekan dan wabah ini dapat segera diatasi.
Batam: Situasi
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Batam pada 16 Maret 2024, tercatat sebanyak 89 kasus DBD dalam tiga bulan terakhir.
Rincian tersebut yaitu 30 kasus pada Maret, 30 kasus pada Februari, dan 29 kasus pada Januari. Yang lebih memprihatinkan selama periode tersebut, sebanyak 4 orang telah meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.
"Kami sangat sedih dan prihatin dengan adanya korban jiwa akibat DBD. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras dan menutup tempat penampungan air, serta menggunakan lotion anti nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi, Rabu, 27 Maret 2024.
Didi menjelaskan Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran DBD, termasuk fogging, pemantauan jentik nyamuk, dan edukasi kepada masyarakat. Namun, ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memerangi DBD.
"Kami tidak bisa bekerja sendirian. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan DBD. Jika mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada sendi dan otot, serta munculnya ruam pada kulit, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya.
Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, termasuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan puskesmas dalam menangani pasien DBD.
Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan angka kasus dan kematian akibat DBD di Kota Batam dapat ditekan dan wabah ini dapat segera diatasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)