Tangerang: Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang, Banten meninggal pada Sabtu, 21 Maret 2020 sekitar pukul 02.00 WIB. Pasien meninggal di ruangan khusus perawatan virus korona (covid-19).
"Pasien PDP nomor delapan meninggal malam tadi," ujar Humas RSDP Serang, drg Khaerul Anam, Sabtu, 21 Maret 2020.
Khaerul mengatakan pasien PDP laki-laki itu berusia 52 tahun merupakan warga Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pasien sebelumnya sempat dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.
"Kemudian dirujuk ke RSDP Serang pada Jumat, 20 Maret 2020 sekitar pukul 15.40 WIB," jelasnya.
Baca: Cerita Keluarga dan Pasien Korona Bertahan dari Tekanan
Menurut Anam total ada delapan PDP yang dirawat di RSDP Serang. Dua pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, sementara lima pasien masih dirawat dan satu orang meninggal.
Meninggalnya PDP nomor delapan itu belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hal itu lantaran hasil sample swab tenggorokan yang sudah dikirim ke Litbangkes Kemenkes belum keluar.
"Swab sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta. Kalau penyakit penyertanya masih saya konfirmasi ke Kemenkes," katanya.
Tangerang: Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang, Banten meninggal pada Sabtu, 21 Maret 2020 sekitar pukul 02.00 WIB. Pasien meninggal di ruangan khusus perawatan virus korona (covid-19).
"Pasien PDP nomor delapan meninggal malam tadi," ujar Humas RSDP Serang, drg Khaerul Anam, Sabtu, 21 Maret 2020.
Khaerul mengatakan pasien PDP laki-laki itu berusia 52 tahun merupakan warga Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pasien sebelumnya sempat dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.
"Kemudian dirujuk ke RSDP Serang pada Jumat, 20 Maret 2020 sekitar pukul 15.40 WIB," jelasnya.
Baca:
Cerita Keluarga dan Pasien Korona Bertahan dari Tekanan
Menurut Anam total ada delapan PDP yang dirawat di RSDP Serang. Dua pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, sementara lima pasien masih dirawat dan satu orang meninggal.
Meninggalnya PDP nomor delapan itu belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hal itu lantaran hasil sample swab tenggorokan yang sudah dikirim ke Litbangkes Kemenkes belum keluar.
"Swab sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta. Kalau penyakit penyertanya masih saya konfirmasi ke Kemenkes," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)