Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membuka kegiatan ekonomi untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini turut terdampak pandemi. Hal itu menyusul pembukaan mal yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan pembukaan kegiatan ekonomi di wilayah setempat merupakan upaya pihaknya untuk meningkatkan PAD Kota Bekasi.
"Makanya ekonominya kan ini kita buka, orang mulai beraktivitas, orang mulai menyusun strategi bagaimana berusaha. Karena kan dampaknya banyak tuh, kalau dia berusaha buat keluarganya, ada bayar pajak, ada ini, kan macam-macam," kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 20 Agustus 2021.
Baca: Tarif Tes PCR di Jepara Jadi Rp495 Ribu
Dia menjelaskan kegiatan ekonomi dan pengendalian covid-19 perlu dilaksanakan beriringan. Menurut dia harus ada perhitungan yang matang agar dua hal tersebut bisa jalan beriringan.
"Tapi kalau ditutup terus kan nggak mungkin, sadar atau tidak sadar bahwa pengendalian ini membutuhkan ruang laju ekonomi. Ada transaksi. Makanya ini kan mulai kita buka nih, kita sediakan loket vaksin, masih dibatasi," jelas Rahmat.
Lebih lanjut pihaknya menyatakan telah berencana membuka kegiatan ekonomi secara bertahap jika terus terjadi penurunan kasus covid-19. "Kalau 24 (Agustus 2021) terus zero zero zero, kita tambah sedikit, kita tambah sedikit," jelasnya.
Sebelumnya Pemkot Bekasi belum memiliki anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, insentif nakes di Kota Bekasi belum terbayarkan hingga kini.
"Lagi disusun dulu, itu kan besar, uangnya kan mesti dicari dulu, uangnya mesti direncanakan dulu," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ditemui Medcom.id di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore, 18 Agustus 2021.
Dia mengaku pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pembayaran insentif nakes. Karena anggaran untuk insentif nakes semula menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membuka kegiatan
ekonomi untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini turut terdampak pandemi. Hal itu menyusul pembukaan mal yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan pembukaan kegiatan ekonomi di wilayah setempat merupakan upaya pihaknya untuk meningkatkan PAD Kota Bekasi.
"Makanya ekonominya kan ini kita buka, orang mulai beraktivitas, orang mulai menyusun strategi bagaimana berusaha. Karena kan dampaknya banyak tuh, kalau dia berusaha buat keluarganya, ada bayar pajak, ada ini, kan macam-macam," kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 20 Agustus 2021.
Baca:
Tarif Tes PCR di Jepara Jadi Rp495 Ribu
Dia menjelaskan kegiatan ekonomi dan pengendalian covid-19 perlu dilaksanakan beriringan. Menurut dia harus ada perhitungan yang matang agar dua hal tersebut bisa jalan beriringan.
"Tapi kalau ditutup terus kan nggak mungkin, sadar atau tidak sadar bahwa pengendalian ini membutuhkan ruang laju ekonomi. Ada transaksi. Makanya ini kan mulai kita buka nih, kita sediakan loket vaksin, masih dibatasi," jelas Rahmat.
Lebih lanjut pihaknya menyatakan telah berencana membuka kegiatan ekonomi secara bertahap jika terus terjadi penurunan kasus covid-19. "Kalau 24 (Agustus 2021) terus zero zero zero, kita tambah sedikit, kita tambah sedikit," jelasnya.
Sebelumnya Pemkot Bekasi belum memiliki anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, insentif nakes di Kota Bekasi belum terbayarkan hingga kini.
"Lagi disusun dulu, itu kan besar, uangnya kan mesti dicari dulu, uangnya mesti direncanakan dulu," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ditemui Medcom.id di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu sore, 18 Agustus 2021.
Dia mengaku pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pembayaran insentif nakes. Karena anggaran untuk insentif nakes semula menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)