Lombok: Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau pihak sekolah untuk melarang siswa membawa permainan lato-lato. Alasannya, karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kita imbau supaya sekolah melarang siswa bermain lato-lato di lingkungan tempat belajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Idham Khalid di Praya, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia mengatakan permainan lato-lato yang sedang viral atau kembali digemari anak-anak tersebut dapat mengganggu konsentrasi para peserta didik saat belajar mengajar.
"Kalau dimainkan di sekolah tentu cukup mengganggu proses pembelajaran," ucap Idham.
Ia mengatakan larangan ini juga supaya tidak ada peserta didik yang menjadi korban. Pasalnya, lato-lato bisa menyebabkan cidera.
"Hingga saat ini kita belum mendapatkan laporan terkait anak yang menjadi korban permainan lato-lato," kata dia.
Meskipun tidak ada korban, pemerintah daerah siap untuk mengeluarkan surat edaran kepada semua sekolah terkait dengan larangan tersebut.
"Kita imbau juga kepada orang tua agar tidak memberikan anaknya membawa lato-lato ke sekolah," tuturnya.
Permainan lato-lato saat ini kembali digemari, terutama di kalangkan anak-anak, baik di perkotaan maupun pedesaan. Namun, lato-lato mulai meresahkan karena suaranya yang mengganggu dan memakan korban.
Di satu sisi, permainan lato-lato memiliki dampak positif bagi anak-anak karena mengurangi ketergantungan anak untuk bermain gim di gawai.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lombok: Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (
NTB), mengimbau pihak sekolah untuk melarang siswa membawa permainan
lato-lato. Alasannya, karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kita imbau supaya sekolah melarang siswa bermain lato-lato di lingkungan tempat belajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Idham Khalid di Praya, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia mengatakan permainan lato-lato yang sedang viral atau kembali digemari anak-anak tersebut dapat mengganggu konsentrasi para peserta didik saat belajar mengajar.
"Kalau dimainkan di sekolah tentu cukup mengganggu proses pembelajaran," ucap Idham.
Ia mengatakan larangan ini juga supaya tidak ada peserta didik yang menjadi korban. Pasalnya, lato-lato bisa menyebabkan cidera.
"Hingga saat ini kita belum mendapatkan laporan terkait anak yang menjadi korban permainan lato-lato," kata dia.
Meskipun tidak ada korban, pemerintah daerah siap untuk mengeluarkan surat edaran kepada semua sekolah terkait dengan larangan tersebut.
"Kita imbau juga kepada orang tua agar tidak memberikan anaknya membawa lato-lato ke sekolah," tuturnya.
Permainan lato-lato saat ini kembali digemari, terutama di kalangkan anak-anak, baik di perkotaan maupun pedesaan. Namun, lato-lato mulai meresahkan karena suaranya yang mengganggu dan memakan korban.
Di satu sisi, permainan lato-lato memiliki dampak positif bagi anak-anak karena mengurangi ketergantungan anak untuk bermain gim di gawai.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)