Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mulau Januari hingga Maret 2024. Penetapan status itu menyusul cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Kami lakukan sejumlah tindakan menyusul status siaga darurat ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanta, Rabu, 10 Januari 2024.
Agus mengatakan mengaktifkan 36 posko siaga darurat kebencanaan. Potensi kebencanaan yang dimaksud yakni banjir hingga tanah longsor.
"Kami lakukan EWS (early warning system) tsunami, EWS banjir untuk memastikan berfungsi dengan optimal," ujarnya.
Ia mengatakan puluhan pos siaga darurat ini tersebar di 15 kecamatan, yakni Kecamatan Banguntapan (4 posko), Kecamatan Imogiri (6 posko), Kecamatan Jetis (4posko), Kecamatan Sewon (3 posko), Kecamatan Pleret (4 posko), dan Kecamatan Piyungan (3 posko).
Adapun di Kecamatan Bantul (1 posko), Kecamatan Kasihan (3 posko), Kecamatan Bambanglipuro (1 posko), Kecamatan Pajangan (1 posko), Kecamatan Pundong (1 posko), dan Kecamatan Pandak (2 posko). Di Kecamatan Sanden, Kecamatan Dlingo, dan Kecamatan Sedayu masing-masing satu posko.
"Satu posko induk kami siagakan di BPBD Bantul. Kami juga lakukan pengecekan peralatan bila terjadi bencana," kata dia.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol menambahkan bencana akibat cuaca ekstrem pada awal Januari 2024 sebesar Rp85,5 juta. Total wilayah terdampak ada di 11 kecamatan.
"Kami berharap masyarakat mewaspadai potensi bencana di sekitar tempat tinggal, khususnya angin kencang, longsor, dan banjir," jelasnya.
Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul telah menetapkan status siaga darurat
bencana hidrometeorologi mulau Januari hingga Maret 2024. Penetapan status itu menyusul cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Kami lakukan sejumlah tindakan menyusul status siaga darurat ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanta, Rabu, 10 Januari 2024.
Agus mengatakan mengaktifkan 36 posko siaga darurat kebencanaan. Potensi kebencanaan yang dimaksud yakni banjir hingga tanah longsor.
"Kami lakukan EWS (early warning system) tsunami, EWS banjir untuk memastikan berfungsi dengan optimal," ujarnya.
Ia mengatakan puluhan pos siaga darurat ini tersebar di 15 kecamatan, yakni Kecamatan Banguntapan (4 posko), Kecamatan Imogiri (6 posko), Kecamatan Jetis (4posko), Kecamatan Sewon (3 posko), Kecamatan Pleret (4 posko), dan Kecamatan Piyungan (3 posko).
Adapun di Kecamatan Bantul (1 posko), Kecamatan Kasihan (3 posko), Kecamatan Bambanglipuro (1 posko), Kecamatan Pajangan (1 posko), Kecamatan Pundong (1 posko), dan Kecamatan Pandak (2 posko). Di Kecamatan Sanden, Kecamatan Dlingo, dan Kecamatan Sedayu masing-masing satu posko.
"Satu posko induk kami siagakan di BPBD Bantul. Kami juga lakukan pengecekan peralatan bila terjadi bencana," kata dia.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol menambahkan bencana akibat cuaca ekstrem pada awal Januari 2024 sebesar Rp85,5 juta. Total wilayah terdampak
ada di 11 kecamatan.
"Kami berharap masyarakat mewaspadai potensi bencana di sekitar tempat tinggal, khususnya angin kencang, longsor, dan banjir," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)