Demak: Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir mulai surut. Ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga berkurang hingga 150 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan banjir mulai surut setelah dua titik tanggul Sungai Wulan yang jebol berhasil ditambal sementara.
"Dua titik tanggul yang jebol sudah bisa diatasi. Sekarang ini tinggal peninggian dan penebalan tanggul," ujar Agus, Jumat, 16 Februari 2024.
Selain penanganan tanggul, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga mengoperasikan 22 mesin pompa air untuk mempercepat penanganan banjir.
"Saat ini ketinggian air yang di wilayah permukiman mulai 20 sampai 100 sentimeter," kata Agus.
Meski banjir mulai surut, hingga saat ini warga masih bertahan di pengungsian. Pasalnya hingga kini aliran listrik di wilayah permukiman belum normal.
"Ada warga yang pulang, tapi untuk bersih-bersih dan ngecek barang-barangnya. Setelah itu ya, kembali lagi ke pengungsian," ungkap Agus.
Seiring dengan surutnya banjir di wilayah perbatasan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus itu, arus lalu lintas di jalur pantai utara Jawa (Pantura) timur Demak mulai dibuka. Untuk sementara, yang diizinkan melintas hanya kendaraan besar.
Demak: Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir mulai surut.
Ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga berkurang hingga 150 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan banjir mulai surut setelah dua titik tanggul Sungai Wulan yang jebol berhasil ditambal sementara.
"Dua titik tanggul yang jebol sudah bisa diatasi. Sekarang ini tinggal peninggian dan penebalan tanggul," ujar Agus, Jumat, 16 Februari 2024.
Selain penanganan tanggul, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga mengoperasikan 22 mesin pompa air untuk mempercepat penanganan banjir.
"Saat ini ketinggian air yang di wilayah permukiman mulai 20 sampai 100 sentimeter," kata Agus.
Meski banjir mulai surut, hingga saat ini warga masih bertahan di pengungsian. Pasalnya hingga kini aliran listrik di wilayah permukiman belum normal.
"Ada warga yang pulang, tapi untuk bersih-bersih dan ngecek barang-barangnya. Setelah itu ya, kembali lagi ke
pengungsian," ungkap Agus.
Seiring dengan surutnya banjir di wilayah perbatasan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus itu, arus lalu lintas di jalur pantai utara Jawa (Pantura) timur Demak mulai dibuka. Untuk sementara, yang diizinkan melintas hanya kendaraan besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)