Jakarta: Seorang pria berinisial S, 31, ditemukan tewas di kediaman rumah orang tuanya pada Minggu, 23 Juli 2023. Pria asal Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung itu dibunuh oleh ayah dan kakaknya.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto mengungkapkan bahwa ayah korban yakni SR, 61, dan kakak korban yakni TR, 34, awalnya melaporkan S meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri.
Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan penyelidikan mendalam. Kemudian terungkap fakta bahwa kematian S bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh ayah dan kakaknya sendiri.
“Setelah diselidiki dengan meminta keterangan sejumlah saksi dari warga, keluarga, hingga tim forensik, kami mendapatkan fakta bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Pelakunya SR, ayahnya dan TR, kakaknya” beber Ino.
Kronologi Kejadian
Ino mengungkapkan, pembunuhan ini bermula dari korban yang mengamuk sambil membawa sebilah pisau. Ketika itu, TR diserang oleh korban karena mencoba menenangkannya.
Melihat kedua anaknya ribut, ayah korban mengambil sebilah pisau yang diselipkan di celananya lalu mencoba melerai mereka. Bernasib sama seperti TR, usaha SR justru membuatnya diserang juga oleh korban.
Karena terus melakukan perlawanan, SR akhirnya menusuk korban di bagian leher. Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
“Korban kerap mengamuk serta melakukan penyerangan terhadap keluarganya, hingga berakhir penyerangan dan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Ino.
Korban sering mengamuk diduga karena memiliki gangguan kejiwaan. Ino menyebut, pihak kepolisian masih akan mendalami lebih lanjut perihal kasus ini.
Jakarta: Seorang pria berinisial S, 31, ditemukan tewas di kediaman rumah orang tuanya pada Minggu, 23 Juli 2023. Pria asal Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar
Lampung itu
dibunuh oleh ayah dan kakaknya.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto mengungkapkan bahwa ayah korban yakni SR, 61, dan kakak korban yakni TR, 34, awalnya melaporkan S meninggal dunia karena
mengakhiri hidupnya sendiri.
Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan penyelidikan mendalam. Kemudian terungkap fakta bahwa kematian S bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh ayah dan kakaknya sendiri.
“Setelah diselidiki dengan meminta keterangan sejumlah saksi dari warga, keluarga, hingga tim forensik, kami mendapatkan fakta bahwa ini adalah kasus
pembunuhan. Pelakunya SR, ayahnya dan TR, kakaknya” beber Ino.
Kronologi Kejadian
Ino mengungkapkan, pembunuhan ini bermula dari korban yang mengamuk sambil membawa sebilah pisau. Ketika itu, TR diserang oleh korban karena mencoba menenangkannya.
Melihat kedua anaknya ribut, ayah korban mengambil sebilah pisau yang diselipkan di celananya lalu mencoba melerai mereka. Bernasib sama seperti TR, usaha SR justru membuatnya diserang juga oleh korban.
Karena terus melakukan perlawanan, SR akhirnya menusuk korban di bagian leher. Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
“Korban kerap mengamuk serta melakukan penyerangan terhadap keluarganya, hingga berakhir penyerangan dan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Ino.
Korban sering mengamuk diduga karena memiliki gangguan kejiwaan. Ino menyebut, pihak kepolisian masih akan mendalami lebih lanjut perihal kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)