Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah (ANTARA/Akhyar)
Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah (ANTARA/Akhyar)

Wabup Lombok Tengah Pastikan Volume Suara Azan Tak Dipersoalkan

Antara • 25 Februari 2022 14:45
Praya: Wakil Bupati (Wabup) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, HM Nursiah, menyatakan volume suara azan dan selawat dari pengeras suara (toa) di masjid tidak pernah dipersoalkan, karena merupakan kebanggaan masyarakat muslim khususnya.
 
"Kalau di Lombok Tengah, khususnya bagi warga Muslim merupakan kebanggaan, terlebih pulau Lombok dikenal dengan seribu masjid," kata HM Nursiah, di Praya, Jumat, 25 Februari 2022.
 
Menurutnya, suara azan dan selawat selalu terdengar setiap waktu salat dan kegiatan keagamaan lainnya. Masyarakat, ujar Nursiah, sangat senang ketika ada suara azan di masjid dan tak pernah ada persoalan sebab warga sudah menyesuaikan diri.

"Setiap ada waktu salat, pasti ada azan dan selawat," ujarnya.
 
Nursiah melanjutkan kegiatan tersebut tidak hanya di Lombok Tengah, melainkan juga di Pulau Jawa.
 
Baca juga: 8 Saksi Diperiksa terkait Penembakan Remaja di Malang
 
Disinggung terkait dengan penerapan Surat Edaran (SE) pembatasan volume suara azan oleh Kementerian Agama tersebut, dia mengatakan sampai saat ini belum ada surat resmi yang diterima, namun apabila nanti ada SE itu dari pemerintah pusat, tentu akan dibahas bersama semua tokoh agama dan tokoh masyarakat.
 
"Apakah peting untuk ditindaklanjuti atau tidak, tergantung dari hasil musyawarah bersama tokoh agama," katanya.
 
Menurutnya, pelaksanaan SE pembatasan volume azan di masjid akan sulit dilaksanakan, karena warga Lombok Tengah tidak pernah mempersoalkannya.
 
"Kita tunggu, kalau itu SE perlu dibahas bersama semua pihak," jelas dia.
 
Baca juga: Oknum Petugas Bandara Soetta Dalangi Surat Antigen Palsu, Untung Rp60 Juta
 
Salah satu petugas Masjid Agung Praya, Ridwan, menyayangkan penyataan Menteri Agama karena mencontoh suara azan seperti suara yang saat ini dipersoalkan oleh masyarakat Muslim.
 
"Itu sangat terlalu, seharusnya tidak perlu dicontohkan, karena suara azan bagi umat Islam sangatlah penting sebagai penanda waktu salat," ungkapnya.
 
Suara azan besar saja, kata dia, tidak banyak yang datang ke masjid, apalagi mau dikecilkan atau dibatasi. "Siapa yang bangunkan warga salat subuh," kata Syukur, salah satu warga Lombok Tengah.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan