Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

4 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Jurnalis di Karawang

Antonio • 25 Oktober 2022 16:13
Bekasi: Empat orang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan dua jurnalis di Karawang, Jawa Barat. Sebanyak empat tersangka tersebut diketahui berinisial L, D, R dan AA.
 
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Arief Bustomi mengatakan, sampai dengan saat ini kasus tersebut masih berproses. "Itu masih berproses, terkait dengan laporan itu masih dalam koridornya," katanya kepada Medcom.id, Selasa, 25 Oktober 2022.
 
Dia menerangkan, sudah ada belasan saksi yang diperiksa atas kasus tersebut. "Untuk saat ini ada 18 orang saksi yang diperiksa," ujarnya.

Arief menjelaskan polisi telah mengajukan berkas kasus yang menimpa jurnalis tersebut ke Kejaksaan.
 
Sebelumnya, seorang wartawan di Karawang melaporkan pejabat berinisial A karena telah dianiaya, diintimidasi, hingga dipaksa minum air seni. Kejadian itu viral di media sosial dan dibagikan di sejumlah grup jurnalis.
 
Baca: Wartawan di Karawang Diduga Dianiaya Hingga Dipaksa Minum Kencing Pejabat Setempat

Dalam video yang beredar, pimred AlexaNews.id, Gusti Gumilar menjelaskan kronologis peristiwa dirinya mengalami pemukulan hingga intimidasi di ruangan eks Sekretariat PSSI Karawang.
 
"Di situ saya dipres, ditanyain Zaenal di mana, sudah ada pukulanlah dari kalangan suporter, terus dia (oknum pejabat) sendiri notor saya pakai minuman keras, terus notor saya maksa minum air kencing," kata Gusti dalam video yang beredar.
 
Dia mengaku dipukul oleh oknum pejabat tersebut bersama beberapa orang lainnya. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu hingga Minggu, 17 sampai 18 September 2022.
 
"Saya itu bisa pulang sadarkan diri dan itu dijemput sama saudara saya dan itu dievakuasi ke salah satu kantor kedinasan yang ada di Karawang," ucapnya.
 
Gusti mengaku baru dapat pulang ke rumah pukul 18.00 WIB, karena diminta masuk ke sebuah hotel terlebih dahulu. Dalam video yang sama, dia menyatakan pemukulan dilakukan karena kritik yang diberikan dianggap memprovokasi.
 
"Karena saya pribadi mengingatkan ada yang beberapa yang enggak seharusnya. Terus di sisi lain terkait berita-berita saya yang sebelumnya, terkait jabatan kosong," tutur dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan