Cirebon: Angka penderita stunting di Kota Cirebon berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, mengalami penurunan signifikan. Jika tahun 2021 angka stunting di Kota Cirebon berada pada angka 30,6 persen, pada akhir tahun 2022, jumlahnya menurun tinggal 17 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Siti Maria Listia mengatakan menurunnya angka stunting di Kota Cirebon, berkat sejumlah program yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon. Maria mengungkapkan pihaknya memiliki program SI PENTING (Siaga Penanggulangan Stunting), yang menyasar balita, remaja hingga ibu rumah tangga.
"Ada sosialisasi kesehatan reproduksi untuk remaja, siaga ibu hamil, program AS, dan Rumah Sakit Berbasi Masyarakat (RSBM)," ujar Maria, Selasa, 31 Januari 2023.
Menurut Maria, untuk menangani stunting bukan hanya dilakukan kepada bayi saja. Namun, juga harus dimulainya dari remaja yang akan menjadi seorang ibu.
Selain itu, pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui merupakan salah satu hal penting, agar memastikan gizi dari anaknya bisa terjamin.
"Jadi, program SI PENTING itu, menyasar mulai dari balita, remaja, hingga ibu rumah tangga," kata Maria.
Dalam program RSBM ini, pihaknya secara rutin menjadwalkan dokter spesialis, untuk bisa melayanai masyarakat di Puskesmas. Sebab, banyak masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter spesialis. Baik itu terkendala biaya, jarak atau lainnya.
"Sehingga di RSBM ini, dokter spesialis memiliki jadwal praktek di Puskesmas," kata Maria.
Upaya lainnya untuk menangani stunting, yaitu menggandeng TNI untuk menjadi bapak asuh dari setiap penderita stunting. Pihaknya juga menggandeng perusahaan-perusahaan, untuk bisa membantu penanganan stunting ini.
Untuk saat ini, Dinkes Cirebon sudah menggandeng pengusaha hotel di Cirebon, untuk intervensi dalam makanan bergizi para penderita stunting.
"Sehingga penderita stunting dipastikan kecukupan gizinya," kata Maria.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cirebon: Angka penderita
stunting di Kota Cirebon berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, mengalami penurunan signifikan. Jika tahun 2021 angka stunting di Kota Cirebon berada pada angka 30,6 persen, pada akhir tahun 2022, jumlahnya menurun tinggal 17 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Siti Maria Listia mengatakan menurunnya angka stunting di Kota Cirebon, berkat sejumlah program yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon. Maria mengungkapkan pihaknya memiliki program SI PENTING (Siaga Penanggulangan Stunting), yang menyasar balita, remaja hingga ibu rumah tangga.
"Ada sosialisasi kesehatan reproduksi untuk remaja, siaga ibu hamil, program AS, dan Rumah Sakit Berbasi Masyarakat (RSBM)," ujar Maria, Selasa, 31 Januari 2023.
Menurut Maria, untuk menangani stunting bukan hanya dilakukan kepada bayi saja. Namun, juga harus dimulainya dari remaja yang akan menjadi seorang ibu.
Selain itu, pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui merupakan salah satu hal penting, agar memastikan gizi dari anaknya bisa terjamin.
"Jadi, program SI PENTING itu, menyasar mulai dari balita, remaja, hingga ibu rumah tangga," kata Maria.
Dalam program RSBM ini, pihaknya secara rutin menjadwalkan dokter spesialis, untuk bisa melayanai masyarakat di Puskesmas. Sebab, banyak masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter spesialis. Baik itu terkendala biaya, jarak atau lainnya.
"Sehingga di RSBM ini, dokter spesialis memiliki jadwal praktek di Puskesmas," kata Maria.
Upaya lainnya untuk menangani stunting, yaitu menggandeng TNI untuk menjadi bapak asuh dari setiap penderita stunting. Pihaknya juga menggandeng perusahaan-perusahaan, untuk bisa membantu penanganan stunting ini.
Untuk saat ini, Dinkes Cirebon sudah menggandeng pengusaha hotel di Cirebon, untuk intervensi dalam makanan bergizi para penderita stunting.
"Sehingga penderita stunting dipastikan kecukupan gizinya," kata Maria.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)